Di saat lamanya menanti kau pulang, dengan mengaharapku membawa indra mata, namun kali ini oleh-oleh itu serasa mecekik batinku, bayi kecil itu siapa? Dan mengapa Ibu menangis terisak-isak hingga tak mampu tertahan dari matanya, matanya sembab wajahnya mengambarkan mimik yang amat kecewa. Hingga tak sengaja bibir penuh kasih itu terucapan, oleh-oleh yang di bawa Ayahku itu adalah hasil hubungan gelapnya dengan wanita lain.
"Apa salah ku Yah? mengapa kau lukai sedalam ini, aku ndak sanggup. " Jerit Ibuku yang tanpa sengaja terdengar kan olehku.
"Maafkan aku, aku khilaf.... aku mohon, rawat anak ini, karena ibunya tak menginginkan dia hidup. "
Mendengar dialog anatar Ayah dan Ibu, langkahku terarah menuju dapur, iblis sudah membisik ke kantup telingaku, mencari senjata tajam untuku melenyapkan nyawanya, ingin ku habisi nya,anak itu cuman pembawa sial untuk keluarga ini sekrandal macam apa ini?