Suatu hari di sekolah, suasana sibuk seperti biasanya. Para siswa sedang asyik berbincang-bincang, tertawa, dan belajar. Tiba-tiba, Pak Budi yang merupakan salah satu guru seni di sekolah Rey, menghampirinya. Dengan senyum ramah yang khas, Pak Budi menyapa Rey.
“Rey!” panggil Pak Budi sambil menepuk bahu Rey.
“Kamu punya waktu sebentar? Bapak mau bicara sama kamu,” sambungnya lagi.
Rey terkejut, tidak menyangka akan dipanggil oleh Pak Budi.
“Iya, Pak. Ada apa?” jawab Rey dengan suara yang sedikit bingung namun penuh rasa ingin tahu.
Pak Budi tersenyum lebar, senyum yang membuat siapa pun yang melihatnya merasa dihargai.
“Bapak punya tawaran untukmu, Rey,” kata Pak Budi dengan nada serius namun bersahabat.
Rey mengerutkan kening, semakin penasaran.
“Kamu bersedia atau tidak untuk mewakili sekolah kita di festival seni bidang poster tahun ini?” tawar Pak Budi dengan nada serius.
Rey tercengang mendengar tawaran tersebut. Ia tidak pernah membayangkan dirinya akan dipilih untuk mewakili sekolah dalam sebuah kompetisi, terutama di bidang seni.
“Mengapa saya, Pak?” tanya Rey, suaranya mengandung kebingungan dan ketidakpercayaan.
Pak Budi mengangguk perlahan, menyadari kebingungan Rey.
“Karena Bapak melihat potensimu dalam mendesain, Rey. Poster struktur organisasi yang kamu buat sebelumnya sangat bagus. Bapak yakin, kamu punya kemampuan untuk bersaing di festival seni tersebut.”
Rey terdiam sesaat, mencerna kata-kata Pak Budi. Ia tidak pernah berpikir bahwa karyanya itu akan mendapat perhatian sebesar ini.
“Baik, Pak. Saya akan mencobanya,” jawab Rey akhirnya, suaranya bergetar halus.
Pak Budi tersenyum puas, lalu menepuk bahu Rey dengan lembut.
“Bagus, Rey. Bapak yakin kamu bisa melakukannya. Jangan terlalu khawatir, Bapak akan membantu jika kamu membutuhkan bimbingan.”
Sejak saat itu, Rey mulai mendalami berbagai teknik desain, dari komposisi warna, ilustrasi, hingga komponen-komponen penting lainnya yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah poster. Ia membaca banyak buku, menonton video tutorial, dan bahkan mengikuti beberapa kelas online yang berfokus pada desain grafis. Rey juga sering berkonsultasi dengan Pak Budi, yang selalu siap memberikan masukan dan kritik yang membangun.