Setelah melewati berbagai tahapan seleksi, Rey akhirnya mendapatkan kesempatan berharga untuk mengikuti pelatihan nasional di Jakarta. Ini adalah langkah krusial sebelum ia dapat berkompetisi di tingkat internasional. Persiapan untuk pelatihan ini sudah dimulai jauh-jauh hari. Rey dengan tekun mengumpulkan semua berkas yang diminta oleh panitia, memastikan setiap dokumen lengkap dan siap untuk dikirim. Kini, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba.
Satu minggu sebelum pelatihan dimulai, Rey dan guru pembimbingnya, Pak Fatur, bersiap-siap untuk keberangkatan mereka ke Jakarta. Mereka merencanakan setiap detail keberangkatan dengan teliti, mulai dari jadwal keberangkatan hingga perlengkapan yang harus dibawa.
Di pagi keberangkatan, Rey dengan lembut memeluk mamanya.
“Ma, Rey pergi dulu ya. Doakan Rey agar semuanya lancar selama pelatihan ini.”
“Mama akan selalu mendoakanmu setiap saat. Hati-hati di jalan ya, Rey. Mama yakin kamu bisa, kamu anak yang hebat.”
Mama Rey juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pak Fatur.
“Pak Fatur, terima kasih banyak telah membimbing Rey sampai di titik ini. Keberhasilan Rey tidak lepas dari bimbingan dan dukungan Bapak.”
“Sama-sama, Bu. Sudah tugas saya sebagai seorang guru untuk mendorong bakat dan potensi siswa saya. Kami berangkat dulu ya, Bu,” jawab Pak Fatur sambil memandang mobil yang sudah menunggu di depan rumah.
Rey melambaikan tangannya sambil melangkah ke mobil yang akan mengantarkan mereka ke bandara.
“Dadaaa, Maa!” ucapnya dengan suara bergetar, menahan air mata.
Mamanya membalas dengan penuh semangat.
“Dadaaa, Reyy. Mama selalu mendoakan yang terbaik untukmu.”
Air mata Mama Rey akhirnya jatuh, menandakan betapa bangganya ia terhadap pencapaian anaknya.
Setelah beberapa jam perjalanan, Pak Fatur dan Rey tiba di bandara. Mereka segera memeriksa tiket dan barang bawaan sebelum naik ke pesawat yang akan membawa mereka ke Jakarta. Rey memeriksa tiketnya beberapa kali, memastikan tidak ada yang tertinggal. Ia merasakan campur aduk antara kegembiraan dan kecemasan. Sementara itu, Pak Fatur memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan berada di tempatnya.
“Pak, saya sangat bersemangat tetapi juga agak cemas. Bagaimana jika seandainya ada yang salah selama presentasi nanti?” tanya Rey, mencoba menenangkan pikirannya.
“Rey, kamu telah mempersiapkan segalanya dengan sangat baik. Cemas itu wajar, tapi ingatlah bahwa kamu telah berlatih keras dan kamu sudah siap untuk menghadapi tantangan ini. Fokus saja pada presentasi dan berikan yang terbaik,” kata Pak Fatur dengan nada menenangkan.