Keesokan harinya, Rey bangun lebih awal dari biasanya. Rasa semangat dan antusiasme masih menyala dalam dirinya setelah berhasil menjalani hari pertama pelatihan dengan sukses. Setelah mandi dan sarapan bersama Pak Fatur, mereka bersiap-siap untuk menghadiri hari kedua pelatihan yang akan dimulai pukul delapan pagi. Rey memeriksa kembali perlengkapan yang diperlukan untuk sesi hari ini, memastikan tidak ada yang tertinggal. Ia ingin memberikan yang terbaik dalam setiap sesi, karena setiap ilmu yang didapatkan sangat penting untuk persiapannya menghadapi kompetisi internasional.
Rey dan Pak Fatur tiba di lokasi pelatihan tepat waktu. Hari kedua ini memiliki agenda yang sangat penting, yaitu pelatihan tentang cara membuat laporan berstandar internasional dan cara menyajikan hasil penelitian dengan efektif. Materi-materi ini akan disampaikan oleh para akademisi dari berbagai universitas ternama di Indonesia, yang telah memiliki banyak pengalaman dalam dunia riset matematika. Rey tahu betapa pentingnya sesi ini, karena kompetisi internasional menuntut kemampuan tidak hanya dalam menemukan solusi matematika, tetapi juga dalam menyampaikan hasil temuan dengan cara yang jelas dan meyakinkan.
Sesi pertama dimulai dengan materi tentang cara membuat laporan penelitian yang memenuhi standar internasional. Salah satu fasilitator yang memberikan materi adalah Prof. Hadi, seorang akademisi dari Universitas Indonesia yang telah banyak menerbitkan karya ilmiah tentang matematika di jurnal-jurnal internasional. Beliau menjelaskan secara detail mengenai struktur laporan yang baik, mulai dari pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan, hingga kesimpulan. Rey menyimak dengan penuh perhatian, mencatat setiap poin penting yang disampaikan. Ia sangat tertarik dengan cara Prof. Hadi menjelaskan tentang pentingnya menyusun laporan yang jelas dan terstruktur, agar hasil penelitian dapat dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.
"Sebuah laporan penelitian yang baik harus mampu menyampaikan informasi secara efektif," kata Prof. Hadi dengan tegas.
"Penting untuk menyusun laporan penelitian dengan bahasa yang jelas dan tidak berbelit-belit. Ingatlah bahwa tujuan utama dari laporan ini adalah untuk menyampaikan temuan penelitian kalian kepada orang lain, yang mungkin tidak memiliki latar belakang yang sama dengan kalian. Oleh karena itu, gunakan bahasa yang sederhana namun tetap profesional," pungkasnya lagi.
Rey mengangguk setuju sambil terus menulis di buku catatannya. Ia memahami bahwa menyusun laporan penelitian yang baik bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari tata bahasa hingga penyajian data.
Setelah sesi tentang pembuatan laporan penelitian, pelatihan dilanjutkan dengan materi mengenai cara menyajikan hasil penelitian dengan efektif. Kali ini, materi disampaikan oleh Dr. Rina, seorang akademisi dari Institut Teknologi Bandung yang telah berpengalaman sebagai pembicara di berbagai konferensi internasional. Dr. Rina menekankan pentingnya keterampilan komunikasi dalam menyajikan hasil penelitian, karena seringkali, sebaik apapun penelitian yang dilakukan, jika tidak disajikan dengan baik, maka pesan yang ingin disampaikan tidak akan tersampaikan dengan efektif.
"Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam presentasi penelitian," ujar Dr. Rina sambil memperlihatkan contoh-contoh slide presentasi yang baik dan buruk.
"Jangan terlalu banyak teks dalam slide kalian. Gunakan gambar atau grafik yang relevan untuk mendukung poin yang ingin kalian sampaikan. Dan yang paling penting, jangan hanya membaca slide kalian. Jelaskan dengan kata-kata kalian sendiri dan tunjukkan pemahaman mendalam tentang penelitian yang telah kalian lakukan."
Rey benar-benar fokus memperhatikan penjelasan dari Dr. Rina. Baginya, ini adalah pelajaran berharga yang tidak bisa diabaikan. Ia mencatat dengan detail setiap tips yang diberikan, mulai dari cara membuat slide yang menarik, hingga teknik berbicara di depan umum yang dapat membuat audiens tetap tertarik. Rey juga memperhatikan betapa pentingnya menggunakan grafik dan visualisasi data untuk memperjelas poin-poin penting dalam presentasinya nanti.
Ketika sesi tanya jawab dibuka, Rey memberanikan diri untuk bertanya.
"Terima kasih sebelumya, Bu. Perkenalkan nama saya Rey. Saya ingin bertanya, saya sering kali merasa gugup ketika harus presentasi di depan banyak orang. Apakah ada tips untuk mengatasi rasa gugup itu, Bu?"
Dr. Rina tersenyum dan menjawab.
"Rey, rasa gugup adalah hal yang sangat wajar, terutama ketika kita harus berbicara di depan banyak orang. Satu hal yang perlu kamu ingat adalah, semakin kamu menguasai materi yang akan kamu sampaikan, semakin kecil kemungkinan kamu akan merasa gugup. Jadi, pastikan kamu benar-benar paham dengan setiap detail dari penelitianmu. Selain itu, cobalah untuk berlatih sebanyak mungkin sebelum hari presentasi. Semakin sering kamu berlatih, semakin percaya diri kamu akan merasa saat hari H tiba."