Seni dalam Mengelola Ekspektasi
Kita sering kali terlalu tenggelam dalam mimpi tentang keberhasilan, membayangkan, "Jika aku berhasil, maka aku akan membeli ini dan itu," tanpa mempertimbangkan kemungkinan sebaliknya, "Bagaimana jika aku gagal? Apakah aku siap menerima kenyataan tersebut?"
Memiliki ekspektasi yang tinggi sebenarnya boleh-boleh saja, tetapi jika terlalu tinggi dan berlebihan, hal ini justru bisa menjadi bumerang bagi kita. Semakin tinggi harapan yang kita gantungkan, semakin besar pula kemungkinan kita mengalami kekecewaan ketika kenyataan tidak sesuai dengan rencana. Harapan yang terlalu besar dapat membuat kita sulit menerima kenyataan dan malah menyebabkan ketidakstabilan mental, yang pada akhirnya menyulitkan kita untuk bangkit setelah mengalami kegagalan.
Sering kali, kita lupa bahwa kegagalan sebenarnya merupakan bagian penting dari proses menuju kesuksesan. Jika kita hanya fokus pada kesuksesan tanpa mempertimbangkan kegagalan, rasa kecewa dan stres akan terasa lebih berat ketika kenyataan tidak sesuai dengan bayangan. Mengapa demikian? Karena kita tidak pernah siap menghadapi skenario terburuknya.
Oleh karena itu, penting untuk menyeimbangkan harapan dan kenyataan. Selain memiliki rencana untuk mencapai kesuksesan, kita juga perlu memiliki strategi untuk menghadapi kegagalan. Dengan begitu, jika kenyataan tidak sesuai dengan harapan, kita tidak akan terlalu terpuruk.
Yang paling penting dalam hidup ini adalah menikmati prosesnya. Karena justru dari proses inilah kita belajar dan berkembang. Kegagalan, meskipun menyakitkan, sebenarnya adalah guru terbaik dalam perjalanan menuju kesuksesan.