Misi hari pertama.
Rabu pagi, sekitar pukul 05.45 mobil Hana telah terparkir di halaman rumah Jeffry. Hana pun segera mengirimkan pesan kepada pria itu.
Read 05:47 Morning, aku ada di depan rumahmu.
Morning, Han. Kamu ngapain ke sini? 05:47
Read 05:48 Jemput kamu. Motormu ‘kan masih di bengkel.
Aku nggak enak sama kamu. Aku dan Jason bisa naik ojol atau angkot. 05:49
Read 05:49 Anggap saja ini sebagai ucapan terima kasihku. Sekalian mau balikin pakaian olahraga kamu.
Ya, sudah. Wait ya! Aku ke depan sekarang. 05:50
Tak lama, Jeffry keluar menghampiri mobil Hana.
“Hai, Jeffry. Selamat pagi. Ini pakaian olahraga milikmu sudah aku cucikan. Makasih ya!”
“Sama-sama. Oh, iya kamu sudah sarapan? Kebetulan aku belum selesai sarapannya. Mau masuk dulu?”
“Hmm, nggak perlu. Aku tunggu sini saja.”
“Ya sudah, aku masuk dulu ya! Sorry, bikin kamu nunggu.”
“It’s okay.”
“Nggak lama kok, Han.”
Jeffry kembali masuk rumah. Sementara Hana memilih menunggu di dalam mobil.
“Hari pertama misi. Semoga saja Jeffry bisa peka sama perasaanku hari ini. Amin.”
Pukul 06.00, Jeffry dan Jason akhirnya keluar dari rumah. Mereka pun segera menghampiri mobil Hana.
“Maaf, bikin kamu nunggu.”
“Iya, Kak. Maaf ya!”
“Tidak apa, ayo masuk! Kita harus berangkat sekarang.”
“Okay.”
Setelah Jeffry dan Jason masuk mobil, Hana segera melajukan mobilnya. Sepanjang perjalanan, Hana kembali melancarkan aksinya untuk membuat Jeffry peka. Beberapa pertanyaan yang mengarah ke hubungan pacaran Hana ajukan.
“Kamu sudah punya pacar belum sih?”
“Belum.”
“Masa sih? Kamu ‘kan tampan, pasti banyak yang suka sama kamu. Kamu sedang berbohong?”
“Aku serius, aku mau fokus sekolah dulu.”
Sementara itu, Jason yang duduk di belakang merasa gereget ingin segera menyadarkan sang kakak yang tidak peka dengan pertanyaan yang diajukan. Kak, kapan pekanya sih? Itu pertanyaan yang sudah sangat menjurus. Masa Kakak tidak dapat merasakannya? Itu artinya Kak Hana suka sama Kakak.
“Oh, gitu. Kirain aku kamu sudah punya pacar, Jeff. Jason, apa benar Kakakmu ini belum punya pacar?”
“Belum, Kak. Kak Jeffry memang aneh. Padahal pacaran itu menyenangkan loh. Bisa jadi penambah semangat sekolah.”
“Berisik, Dek. Kamu itu masih kecil.”
“Kecil? Aku sudah besar, Kak. Sudah punya pacar. Memangnya Kakak jomlo.”
“Sudah, sudah, nggak usah berantem. Mungkin memang belum waktunya Kak Jeffry punya pacar, Jason. Kamu sudah punya pacar? Hebat ya! Padahal masih SMP, Kak Hana keduluan. Oh, iya kalau kriteria pacar idamanmu, Jeff? Pasti sudah ada dong? Rambut panjang atau pendek?”
“Hmm, belum aku pikirkan. Kenapa jadi tanya-tanya soal ini sih? Bisa kita bahas yang lain? Di sini ada anak di bawah umur.”
“Kak! Aku sudah besar!”
“Kakak tahu tapi tetap masih di bawah umur.”
Tak terasa, mobil Hana telah tiba di depan gerbang SMP Global Cemerlang. Jason beranjak turun dari mobil setelah berpamitan dengan Hana dan kakaknya. Hana dan Jeffry melanjutkan perjalanan mereka menuju ssekolah.
Misi hari kedua.
Kamis pagi, Hana sudah berada di dapur untuk melancarkan aksinya. Hana baru saja selesai membuat sup bakso yang sengaja dibuat untuk pria yang ditaksirnya sejak lama. Dibantu oleh Bi Narti, sup tersebut sukses dibuat.
“Tumben, Non pagi-pagi gini minta diajarkan buat sup bakso. Jarang banget Non Hana pagi-pagi di dapur. Buat gebetannya lagi?”
“Iya, Bi. Dua hari lalu, dia makan buburnya lahap banget. Dia suka banget masakan Hana. Makanya hari ini aku mau bawain dia sup bakso. Makanan favoritnya bakso.”
“Oh, gitu. Semoga gebetannya suka ya!”