Sore hari sekitar pukul 16.45, Hana tiba di Warung Bakso Anugerah, tempat di mana Dara menjanjikannya untuk bertemu dengan Jeffry.
“Syukurlah, Jeffry belum datang. Aku masih bisa persiapkan diri.”
Hana duduk di salah satu kursi di warung tersebut.
“Mau pesan apa, Nak?”
“Hmm, nanti, Pak. Saya masih tunggu teman saya belum datang.”
“Oh, gitu. Ya sudah, saya tinggal dulu. Nanti langsung panggil saja ya kalau mau pesan.”
“Oke, Pak.”
Hana menatap ke arah seberang sebentar.
“Apakah Dara memang ada di seberang sana?”
Sekitar pukul 17.00, Jeffry tiba di warung tersebut. Ia langsung menghampiri Hana yang telah menunggunya.
“Baru datang, Han? Maaf, aku datangnya agak telat. Tadi antar penumpang dulu.”
“It’s okay. Kamu jadi ojol sekarang?”
“Iya, sampingan buat bantu Bapak dan Ibu. Oh, iya sudah pesan?”
“Belum, aku sengaja tungguin kamu.”
“Biar aku pesankan. Kamu tunggu sini ya! Kebetulan warung ini langgananku.”
“Oke.”
Jeffry beranjak dari tempat duduknya untuk memesan. Sementara Hana hanya duduk diam sambil menatap pria itu.
Han, Jeffry balik kamu harus nyatakan perasaanmu. Jangan tunda-tunda lagi.