6 Oktober 2023
Mobil hitam dengan kaca depan berembun dan mesin menyala, terparkir tepat di depan rumah mewah milik Rendra Pratama. Pengusaha kaya yang memiliki dua anak laki-laki dan seorang cucu perempuan yang lucu.
Seharusnya ia tidak perlu memperdulikan mobil tersebut, karena sangat kenal dengan pemiliknya. Namun, kehadiran mobil yang terparkir di depan rumah dengan mesin menyala sejak semalam, justru mengundang rasa penasaran sekaligus amarah.
“Dasar perempuan sialan, diusir pakai cara halus tidak mau!” gerutu Rendra. “Selalu buat keributan dalam keluargaku.”
Ia mengambil sepotong kayu kecil untuk mengusir mantan menantu yang tak pernah diterima kehadirannya dalam keluarga Pratama. Sangat yakin wanita itu sialan itu sengaja memarkir mobil di depan rumahnya untuk melakukan teror seperti biasa.
Dengan langkah gagah, Rendra mendekat dan mengusap embun di kaca jendela, kemudian mendekatkan wajah, mengintip mantan menantu yang pasti sedang mengintai anak dan cucunya. Namun, tiba-tiba saja langkah pria tua itu surut ke belakang.
Jantung Rendra Hampir berhenti berdetak, kayu yang dipegangnya terlepas, menciptakan suara berisik saat menyentuh aspal. Wajah penuh kemarahan, berubah pucat dalam hitungan detik.
Di dalam mobil, ia melihat mayat Lena berlumuran darah, bersandar pada kursi kemudi dengan sebuah pistol terletak di pangkuan.
“Tidak … tidak mungkin.” Rendra berlari masuk ke rumah, suaranya tenggelam oleh gemuruh napas yang memburu.
“Telepon … di mana telepon? Aku harus menelepon polisi.” Panik menyebabkan Rendra hanya berputar-putar di ruang tamu.
Rumah masih sangat sepi, Diana istrinya masih lelap bersama sang cucu di kamar utama. Sedangkan kedua anaknya tidak di rumah sejak beberapa hari lalu, hanya pelayan yang hilir mudik membersihkan rumah.
Rendra berlari ke ruang baca, mengambil ponsel yang tertinggal di sana sejak semalam, dengan tangan gemetar menekan nomor 110. “Hallo polisi ….”
***
Suara sirine mobil polisi saling bersahutan dengan mobil ambulance sejak satu jam yang lalu. Komplek perumahan mewah yang selalu sepi setiap hari, mendadak ramai dengan temuan mengejutkan.
Garis polisi terpasang melingkari mobil hitam tempat jasad Lena ditemukan, tetapi tak menyurutkan warga untuk memenuhi lokasi kejadian. Mereka rela berdesak-desakan hanya untuk melihat mayat Lena dan mengambil beberapa gambar untuk disebarkan di sosial media.
Siapa yang tidak mengenal Lena Pratisara? Mantan menantu keluarga Pratama, yang tak pernah dianggap kehadirannya.
Menurut Diana dan Rendra, Lena adalah mantan istri Arman yang merupakan buronan kepolisian. Entah benar atau tidak rumor tersebut, yang jelas sebagian besar dari orang yang mengenal Lena mempercayai rumor itu.
“Apa yang ditemukan?” Lucas selaku ketua Tim penyidik mendekati kepala tim forensik sambil mengamati keadaan sekitar mobil. Suhu tubuhnya agak panas, berada di tengah kerumunan manusia yang ingin melihat mayat Lena.