Blurb
Mata indah itu berbinar, iris kita bertumbuk. Kala kata-kata lirih nan tegas itu menggema di telingaku dan masih terekam jelas dalam ingatan.
"Kalau gue bilang, cinta itu enggak butuh alasan, mungkin terdengar naif. Faktanya, cinta itu seperti sebab-akibat, di mana cinta hadir karena suatu alasan. Jadi, bakal gue jelasin. Gue cinta lu karena lu beda dari yang lain. Memang ... semua manusia itu nyatanya berbeda, tapi dari rata-rata cowok, lu yang paling beda. Terutama sikap lu yang ramah, dan gue harap jangan pernah lu ubah sikap itu!"
Sebuah bayang-bayang masa lalu yang selalu menghantui kehidupan baruku. Di saat aku ingin melupakanmu, memulai hidupku, menatanya kembali dari awal. Mengapa kamu datang kembali membawa segelintir perasaan yang ingin kuuraikan?
Kita sudah berubah dengan keadaan masing-masing, lalu mengapa kau masih memedulikan orang yang tak punya hati sepertiku? Yang selalu menuruti kehendaknya sendiri? Apakah penolakanku belum terasa jelas?