“Gue punya berita buruk.”
Kelima orang yang duduk berdesak-desakkan di dalam ruangan berukuran 2x1.5 meter itu kini berhenti mengeluh. Memfokuskan diri pada sosok ketua mereka yang sedari tadi diam dan memasang wajah serius. “Ruangan kita bakal dipake anak padus buat nyimpen peralatan mereka.”
“Nggak kaget sih.” Fia yang pertama bereaksi, sembari mengunyah permen karet. “Terakhir sebelum mereka menang lomba, gue denger ruangan mereka udah penuh jadi ngajuin ruangan baru ke bagian kemahasiswaan.”