Di Bawah Bendera Sarung

Mizan Publishing
Chapter #1

PROLOG

Alhamdulillah, washshalâtu ‘alâ rasûlillâh.

Ada satu lelucon Gus Dur, sewaktu jadi presiden, yang jadi favorit gue sampe sekarang; sewaktu dia memberikan pidato pada pertemuan internasional di Bali; di depan para Kepala Negara dan tamu undangan, Gus Dur yang hampir buta itu membuat joke tentang dia dan Megawati, wakil presiden waktu itu, “Kami berdua akan menjadi tim yang sempurna,” katanya dalam bahasa Inggris, “Saya tidak bisa melihat, dia (Megawati) tidak bisa ngomong.”

Hadirin tertawa.

Gus Dur adalah salah satu orang yang berani menertawakan dirinya sendiri. Lebih dari itu, dia juga jebolan pesantren. Ada ribuan bahkan jutaan lulusan pesantren di negeri ini. Kalau nggak percaya silakan sensus sendiri. Ketika kita berjalan di malmal besar, mereka ada di sana. Di pasar, di loronglorong sempit, di atas gunung atau di pinggir pantai, mereka ada. Yeah, gue tahu memang sedikit terdengar seperti pemulung. Mereka ada di sekeliling kita. Berbaur tanpa menunjukkan identitas mereka. Nah, kalo ini terdengar seperti anggota BIN.

Lihat selengkapnya