Di Bawah Langit Ridha-Nya

Niam Muhammad
Chapter #4

Ujian dan Fitnah

Pagi itu, suasana di pondok pesantren Al-Mujahidin terasa berbeda. Bisik-bisik di kalangan santri semakin santer terdengar, terutama setelah seorang santri bernama Fauzan menyebarkan sebuah rumor yang membuat suasana pesantren menjadi gaduh.

“Aku dengar Hasan dan Aisyah sering berkomunikasi diam-diam,” ujar Fauzan kepada teman-temannya di kantin. Meski ucapannya tidak memiliki bukti, banyak yang mulai mempercayai gosip itu.

Rumor ini sampai ke telinga Ustadzah Mariam. Ia segera memanggil Aisyah ke ruangannya. “Aisyah, apa benar ada gosip tentang dirimu dan Hasan?” tanya Ustadzah dengan nada serius.

Aisyah terkejut. “Demi Allah, Ustadzah, saya tidak pernah berbuat apa-apa yang melanggar aturan,” jawabnya tegas. Namun, hatinya mulai terasa berat. Bagaimana mungkin ia dituduh melakukan sesuatu yang bahkan tidak pernah terlintas dalam pikirannya?

Di tempat lain, Hasan mendengar rumor yang sama dari Rifqi. “Hasan, ada gosip baru. Katanya kamu dan Aisyah sering berkomunikasi. Ini sudah mulai menjadi pembicaraan besar,” ucap Rifqi.

Hasan terdiam. Wajahnya memerah karena amarah dan rasa malu. “Itu tidak benar, Rifqi. Aku tidak pernah melakukannya,” jawabnya dengan nada tegas.

Namun, gosip itu tidak berhenti di situ. Beberapa santri yang iri terhadap keduanya terus menyebarkan cerita, menambahkan detail-detail palsu yang semakin memperburuk situasi. Hasan mulai merasa semakin terpojok, sementara Aisyah menjadi lebih pendiam dari biasanya.

Di ruang kelas, Aisyah mencoba fokus pada pelajaran, tetapi ia tidak bisa menghilangkan rasa cemasnya. “Kenapa semua ini terjadi, ya Allah?” gumamnya dalam hati. Teman-temannya yang biasanya ceria pun mulai bersikap dingin. Bahkan, beberapa di antaranya mulai menjauh darinya.

Lihat selengkapnya