Di Hadapan Cinta Semua Tubuh Sama

Ade Mulyono
Chapter #20

DUA PULUH

Pagi yang ramah. Matahari bersinar terang di atas awan putih yang beriring.

Di stasiun Gambir mereka berlima; Valen, Marwah, Axel, Anna, dan Gibran berkumpul untuk berpisah.

Marwah memeriksa barang bawaannya. Gibran menyuapi anaknya. Keduanya sedang menunggu kereta api yang akan membawanya ke Kadipiro—Surakarta.

“Ada apa Valen, mengapa menangis?” tanya Gibran menyaksikan Valen dan Marwah—dua perempuan yang memberi warna dalam hidupnya sedang bertukar pelukan dan air mata.

“Banyak hal yang kami lewati bersama Marwah dan Pink. Hanya dalam kedipan mata kamu mengambilnya,” balasnya.

 “Jangan katakan aku telah merampasnya. Tolong jangan menangis sedan sedu seperti itu. Kalian berkumpul di sini bukan untuk melepaskan kami berdua pergi, tetapi memastikan kami kembali."

Valen menghampiri Gibran dan memeluknya.

Lihat selengkapnya