"Runi tunggu dulu! Mau ke mana sih? Masa aku dicuekin?" Danu memegang tangan Runi.
Tia melihat tak senang sikap Danu, pria yang baru pertama kali ini dia lihat.
Beda dengan Bimo, dia sudah kenal siapa Danu meski tak pernah bertegur sapa. Kan Danu cukup sering pergi ke warung bersama Runi. Karena merasa ini urusan orang dewasa, dia pun berjalan lebih dulu ke arah taman RW, mencari Roy.
"Mas bisa nggak kita ngobrolnya nanti saja, aku mau mencari Roy!" Runi memasang wajah tegas.
"Mencari Roy, apa anak itu hilang?" tanya Danu. "Tapi aku butuh bicara sama kamu, ini penting!" lanjutnya.
"Mana yang lebih penting antara Roy atau hubungan kita Mas? Maaf ya, Mas .... Aku tak mau kehilangan Roy!" Runi menarik tangannya lepas dari genggaman Danu.
"Ya, kita dong! Hubungan kita kalau berlanjut sampai punya anak, kan jauh lebih penting dari .... "
Perkataan terakhir Danu itu menyebut nama Roy, tapi tak bisa di dengar Runi maupun Tia, karena suara teriakan Rudi lebih kencang.
"Runi .... "
Runi menunggu Rudi datang. Tia pun sama, hanya Danu yang tampak tak suka Runi acuh padanya.
"Eh, kamu Tia kan?" Rudi malah menegur Tia begitu sampai di dekat Runi.
Tia mengangguk.
"Kamu mau ke mana?" tanya Rudi pada Runi.
"Tanya Tia atau aku, Bang?" Runi bertanya balik.
"Ya kamu lah, masa tanya Danu." Rudi menatap Danu sambil tersenyum.
"Bang Rudi, kita ini dalam keadaan genting, Roy hilang. Ini malah bercanda. Aku mau ke taman RW," ketus Runi.
"Tak usah, cari tempat lain saja. Ari telepon, dia bilang mau cari Roy di taman. Kamu ke TK aja, dia kan suka main perosotan di sana. Biar Abang sama Danu lihat ke toko ikan hias, dia kan suka lihat ikan berendam eh berenang," cerocos Rudi.
Runi tanpa banyak bicara, segera menarik tangan Tia. Sesuai perintah Rudi, dia pergi menuju TK Mawar yang berada di sekitar lingkungan RW nya. Untuk menuju TK Mawar, Runi mengambil jalan berbeda dari arah ke taman, dia hanya perlu berbalik badan dan berbelok ke kanan.
Sementara itu Rudi mengajak Danu untuk pergi ke toko ikan hias yang ada di pinggir jalan raya atau menuju mulut gang rumah yang berbeda.