Ada sesuatu yang berbeda ketika namamu hadir dalam doa. Bukan sekadar kata yang terucap, melainkan rasa yang tumbuh diam-diam di dalam hati, menyalakan cahaya kecil yang tak pernah padam. Setiap kali aku memejamkan mata, bayanganmu datang tanpa dipanggil, menghadirkan tenang di tengah gaduhnya dunia. Aku tidak tahu apakah semesta sengaja mempertemukan kita untuk saling mengisi, atau hanya menitipkan rasa agar kita belajar tentang arti rindu yang tidak selalu harus bersua. Namun yang pasti, setiap doa yang kulangitkan menyimpan namamu dengan begitu hati-hati, seakan takut jika semesta mendengarnya terlalu cepat dan segera mempertemukan kita sebelum waktu siap. Dalam setiap hembusan napas, ada harapan sederhana: semoga engkau selalu bahagia, semoga langkahmu ringan, semoga hatimu tenang. Jika pun jalan kita berbeda arah, aku tetap melukis namamu di setiap doa, karena bagiku, mencintaimu dalam diam adalah cara paling tulus untuk menjaga hati tetap hidup.