Ada waktu ketika dunia terasa terlalu bising, bahkan detak jam terdengar seperti teriakan. Lalu hadirmu datang, bukan dengan keramaian, melainkan dengan hening yang menenangkan. Sunyi yang kau bawa bukan kosong, tetapi penuh arti seperti malam yang menyimpan rahasia di balik langitnya yang gelap. Kala cinta menyentuh sunyi, aku belajar bahwa tidak semua perasaan perlu terucap, dan tidak semua tanya butuh jawaban. Ada hal-hal yang hanya bisa dipahami ketika hati cukup berani untuk diam.
Aku melihatmu bukan sebagai jawaban, melainkan sebagai jeda yang menenangkan. Kamu adalah bukti bahwa cinta tidak selalu hadir dalam tepuk tangan keras atau teriakan dunia, tetapi bisa berupa napas pelan di sudut malam yang sepi. Dalam hening itulah, kita menyadari, cinta sejati tidak memaksa untuk dilihat; ia cukup ada, cukup terasa, dan cukup mengajarkan bahwa kehadiran sederhana pun bisa menyembuhkan yang tak pernah kita pahami sebelumnya.