Ada sesuatu yang tak pernah mampu dijelaskan oleh kata-kata saat aku menatap langit malam. Bintang-bintang itu tidak sekadar cahaya jauh yang menghias gelap, tetapi seperti penanda rahasia antara aku dan kamu, seperti sandi yang hanya kita pahami. Setiap kilau di atas sana mengingatkanku pada detik-detik sederhana ketika kita saling diam, namun diam itu terasa paling ramai yang pernah ada, penuh percakapan tanpa suara, penuh cerita tanpa narasi panjang.
Aku selalu percaya, kisah kita tidak ditulis oleh kebetulan, melainkan oleh tangan semesta yang tahu bagaimana mempertemukan dua jiwa yang tidak pernah tahu bahwa mereka sedang saling mencari. Di antara riuhnya dunia, kita menemukan keheningan yang justru terasa hidup. Kau, dengan caramu yang sederhana, mengajarkan bahwa rumah bukan selalu tembok dan atap; kadang rumah itu adalah seseorang yang duduk di sampingmu tanpa bertanya apa-apa, tetapi mengerti segalanya.
Dan ketika jarak mencoba bicara tentang perpisahan, aku selalu menoleh ke langit, mencari bintang yang paling terang, karena di sanalah aku menyimpan namamu. Kisah kita mungkin tidak sempurna, tetapi ia nyata dan itu lebih indah daripada apa pun yang pernah kubayangkan.