Di Ujung Pelukan Malam: Kata-Kata Indah dan Sajak Kehidupan

Dede Nurrahman
Chapter #9

Bayangmu dalam Secangkir Kopi

Pagi ini terasa berbeda, ketika aroma kopi pertama kali menyentuh udara dan memeluk ruangan dengan kehangatan yang sederhana. Aku menatap permukaan gelap dalam cangkir, dan tanpa diminta, bayangmu hadir di sana, seolah kau duduk di seberang meja, diam namun penuh cerita. Rasanya aneh, bagaimana secangkir kopi yang sederhana mampu menyimpan wajah yang kurindukan, membawa pulang kenangan yang tidak pernah hilang.

Setiap tegukan menghadirkan percakapan yang tidak pernah kita ucapkan. Ada tawa yang tertahan di sudut bibir, ada tatapan yang pernah jatuh terlalu dalam hingga tak lagi bisa kuangkat. Kopi ini bukan hanya minuman, tetapi jembatan waktu, tempat aku dan kamu masih bertemu dalam cara yang paling sunyi. Aku memikirkan bagaimana perasaan itu, yang tak pernah selesai, kini menetap di rasa pahit dan manis yang bersamaan, seperti pertemuan yang selalu ingin lama namun selalu harus berpisah.

Aku menyadari, beberapa kenangan tidak dimaksudkan untuk dihapus, sama seperti kopi yang pahit tidak untuk dibuang, tetapi dinikmati agar mengingatkan kita pada sesuatu yang pernah nyata.

Lihat selengkapnya