Ada sesuatu yang selalu memikat ketika senja datang membawa cahaya terakhirnya. Langit berubah menjadi kanvas luas dengan warna oranye, merah muda, dan ungu yang perlahan memudar, seolah dunia sedang menarik napas panjang sebelum tenggelam dalam keheningan malam. Cahaya terakhir itu bukan hanya perpisahan hari dengan matahari, melainkan juga pengingat bahwa setiap hal indah memiliki akhirnya sendiri.
Aku berdiri memandang horizon yang berpendar, merasakan detak hati yang perlahan menjadi tenang. Ada perasaan lega, seperti meletakkan beban yang terlalu lama digenggam, dan pada saat yang sama, ada rindu yang lahir tanpa sebab, seperti menyadari sesuatu yang belum sempat terucap. Cahaya terakhir senja ini memberi ruang bagi hati untuk belajar menerima: bahwa kehilangan tidak selalu tentang kesedihan, tetapi juga tentang kesempatan menemukan makna baru dalam diam yang hadir setelahnya.
Senja itu mengajarkan bahwa keindahan sering kali muncul dalam kepergian, bahwa cahaya paling hangat sering kali terlihat tepat sebelum hilang.