Di Ujung Pelukan Malam: Kata-Kata Indah dan Sajak Kehidupan

Dede Nurrahman
Chapter #15

Pelukan Angin Malam

Malam sering kali datang dengan wajah yang menenangkan sekaligus misterius. Ada sesuatu pada dinginnya angin yang menyentuh kulit, seakan menyampaikan pesan yang tidak bisa diucapkan. Angin malam memeluk dengan cara yang berbeda, bukan dengan kehangatan seperti pelukan manusia, melainkan dengan kelembutan yang membuat jiwa berhenti sejenak dari hiruk-pikuk dunia. Dalam kesunyian itu, kita belajar mengenal diri sendiri, menghadapi segala rasa yang selama ini disembunyikan.

Pelukan angin malam mengingatkan kita bahwa kehidupan tidak selalu tentang berlari dan mengejar, melainkan tentang berhenti dan merasakan setiap detik yang hadir. Ada kebijaksanaan dalam diam, ada keberanian dalam keheningan, dan ada kasih yang hanya bisa ditemukan ketika hati mau mendengar apa yang dunia bisikkan dalam senyapnya malam. Kita jarang menyadari bahwa alam selalu berbicara; kita saja yang terlalu sibuk untuk mendengarkan.

Saat angin malam menyentuh pipi, ia seperti berkata bahwa tidak apa-apa jika kita merasa rapuh, karena di balik rapuh ada ruang untuk tumbuh. Tidak apa-apa jika kita merasa sendiri, karena sendiri kadang adalah tempat terbaik untuk menemukan arti bersama.

 

Lihat selengkapnya