Ada saat ketika satu rasa sederhana mampu mengguncang seluruh jiwa. Ia mungkin datang tanpa rencana, sesederhana senyum yang singgah di sudut bibir, atau tatapan singkat yang diam-diam menyelam terlalu dalam. Sepotong rasa itu tidak perlu banyak kata untuk dimengerti, ia cukup hadir, menyentuh sesuatu yang tak pernah kita sadari ada.
Kita sering mencari arti dalam hal besar, padahal yang paling murni justru tersembunyi dalam hal kecil sentuhan ringan, keheningan yang nyaman, atau sekadar keberadaan seseorang di dekat kita tanpa alasan khusus. Sepotong rasa itu mengajarkan bahwa hidup tidak diukur dari seberapa keras kita berteriak, tetapi dari seberapa tulus kita mendengar bisikan yang paling pelan sekalipun.
Setiap rasa membawa maknanya sendiri. Ada yang hadir untuk menyembuhkan, ada yang datang untuk mengajarkan melepaskan, dan ada yang tinggal untuk selamanya. Dan setiap kali rasa itu muncul, kita diingatkan bahwa hati manusia diciptakan begitu luas, mampu memeluk berjuta makna dari satu titik kecil yang nyaris tak terlihat.