Malam ini terasa berbeda, seolah seluruh udara memanggil namamu dalam diam. Ada kesunyian yang tidak menakutkan, melainkan menenangkan, seperti pelukan yang tidak terlihat. Aku duduk sendiri, tetapi tidak merasa benar-benar sendiri, karena kehadiranmu masih melekat dalam ingatan. Ada senandung yang tak bersuara, lahir dari setiap detak jantung, menyebut namamu seperti doa yang tidak pernah selesai.
Aku menyadari, malam memiliki cara sendiri untuk menjaga rahasia. Ia tidak bertanya, tidak menghakimi, hanya mendengar. Dan di bawah cahaya bulan yang redup, aku belajar bahwa rindu tidak selalu menyakitkan; terkadang ia menjadi bukti bahwa hati masih mampu merasa, masih hidup, masih mencintai dengan tulus meski tanpa genggam.
Malam ini aku tidak meminta apa-apa, tidak menginginkan lebih. Cukup mendengar senandung hati tentangmu, cukup tahu bahwa perasaan ini nyata, cukup menerima bahwa tidak semua yang hadir harus dimiliki.