Perjalanan menuju hatimu berawal saat sunyi bertaut dengan cahaya fajar muda, membangunkan kesadaran bahwa langkah sekecil napas mampu menempuh samudra kemungkinan. Aku membawa peta rahasia berisi detak, senyum, serta rentang harap yang belum pernah dijelajahi. Setiap persimpangan menawarkan tanya, namun keyakinan memintaku terus melangkah, memungut petunjuk pada desiran dedaunan, gema mata air, sorot lampion tersembunyi di sudut senja. Kejutan-kejutan sederhana aroma rempah jendela dapur, pantulan sayap kupu pada embun mempertegas arah. Meski kabut menggoda, imajinasi tentang hangatmu menjadi mercusuar menuntun perahu kecilku. Tiba akhirnya di gerbang perasaan, aku mengetuk perlahan, membawa keheningan berwarna pelangi.