Di Ujung Pelukan Malam: Kata-Kata Indah dan Sajak Kehidupan

Dede Nurrahman
Chapter #28

Merindukanmu dalam Keheningan

Ada detik yang terasa lebih lambat ketika rindu datang tanpa permisi. Detik itu seakan menyusup ke pori-pori waktu, memaksa hati berhenti sejenak untuk mendengar sesuatu yang tak bersuara. Merindukanmu dalam keheningan berbeda dari rindu yang biasa; ia tidak menjerit, tidak memohon, hanya berdiam di sudut dada, seperti cahaya lilin yang bertahan di tengah ruangan kosong.

Keheningan menghadirkan ruang luas bagi kenangan yang enggan pergi. Wajahmu hadir bukan sebagai bayangan samar, melainkan sebagai potret yang lengkap: tatapan, suara, bahkan aroma yang tak pernah benar-benar hilang dari ingatan. Dalam diam, aku berbicara denganmu, memintamu mendengar tanpa mendekat, memahami tanpa harus hadir. Dan di setiap percakapan tanpa kata itu, aku menemukan keberanian untuk mencintaimu tanpa menggenggam, untuk menyayangimu tanpa mengikat.

Rindu ini mengajarkan bahwa keheningan bukan kelemahan; justru di sanalah hati paling jujur bersuara. Tidak ada topeng, tidak ada jarak yang bisa memisahkan bisikan nurani. Dalam sunyi, aku belajar melepaskan dengan lembut, menjaga dengan doa, serta menerima bahwa beberapa perasaan memang hanya ditakdirkan untuk tetap ada, meski tak selalu bersatu.

Keheningan bukan akhir, melainkan cara hati menemukan kedamaian saat rindu menjadi terlalu dalam untuk disembunyikan.

 

Lihat selengkapnya