DI UJUNG PRAHARA

Nuraini Mufidah
Chapter #5

#4 Kabar Gembira untuk Nugroho

Nugroho baru saja menyimpan tas dan hendak duduk di meja kerjanya, ketika pesawat telpon yang ada di meja kerjanya itu berdering. Segera ia mengangkat gagang telpon.

    “Halo...,” suara Nugroho terdengar sedikit hati-hati.

    “Nugroho?”

    “Ya benar, Pak,” sahut Nugroho dengan nada sangat sopan, sebab ia tahu pemilik suara di seberang sana itu adalah Bapak Direktur—Bapak Dicky Iskandar.

    “Sebelum mulai bekerja, sebaiknya kamu segera ke ruang kerja saya,” kata Pak Dicky lagi. “Ada hal penting yang harus segera kamu ketahui.”

      “Siap, Pak,” kata Nugroho sigap, tapi tetap dengan nada sopan. “Saya segera ke ruang kerja Bapak.”  

    Sejenak kemudian Nugroho sudah berada di ruang kerja Pak Dicky, bahkan sudah duduk berhadap-hadapan dengan Pak Dicky di meja kerjanya Pak Dicky.

    “Kamu sehat, ya?’ tanya Pak Dicky berbasa-basi, membuka kata. 

Lihat selengkapnya