-----BAB 2-----
"SENJA memang sangat dirindukan, kadang dia datang tak bilang dan kadang pergi pun dia juga tak bilang, hmm SENJA sungguh aneh"
Senja pun kembali teringat akan saran dari teman nya kemarin saat mereka bertemu di cafe, dia berpikir apakah harus melakukan saran tersebut. Sesaat dia termenung di balkon kamarnya tiba-tiba Embun mengetuk pintu kamar Senja.
Tokkk... Tokk... Tok
"Kak, ada yang nyari tuh" teriaknya dari balik pintu.
"Iyaa, siapa." sahut Senja dari dalam kamar.
"Nga tau tadi bibi yang buka pintu, kakak liat aja sendiri kak." jawab Embun sambil melangkah pergi menuju tangga.
Senja pun bingung siapa orang yang datang ke rumahnya sore-sore begini dia pun segera beranjak dari kursi tempat ia duduk, dengan rasa heran bergegas dia pergi kelantai bawah mengecek siapa gerangan yang datang menemuinya, dalam pikirnya tidak mungkin Dinda dan Stella karena pasti dia akan menelepon Senja dahulu kalaupun mereka pasti Embun tidak akan bilang seperti tadi. Sesampainya dibawah Senja bertanya pada Bi Asih, Bi Asih adalah asisten rumah tangga dirumah Senja sudah 20 tahun Bi Asih bekerja bersama keluarga Senja bahkan Senja belum lahir pun Bi Asih sudah bekerja disana, maka dari itu Bi Asih sudah seperti ibu ke-2 bagi Senja karena ayah dan ibu Senja sering berada di luar negeri untuk urusan bisnis mereka.
"Bi katanya ada yang nyari Senja ya?" tanya Senja pada Bi Asih.
"Iya neng itu di depan." Bi Asih menjawab.
Sesampainya Senja di ambang pintu orang yang dimaksud itu pun tidak ada Senja celingak-celinguk mencari sosok yang mencarinya tapi tidak ketemu, dia semakin merasa bingung dan penasaran siapakah gerangan yang datang mencarinya disore hari menjelang magrib begini. Saat dia memalingkan pandangan nya ke arah kursi tamu depan rumahnya ada sepucuk surat di meja, Senja pun terkejut dan penasaran kertas apa itu dia pun langsung membuka kertas tersebut, kertas tersebut bertuliskan.
Haii Senja, kalau kamu mau tau aku. Aku ada di tempat favorit kamu di menara dekat danau waduk kalau kamu mau tau aku, aku ada disana bukan kah kamu sering menghabiskan waktu disana sambil melihat senja, dan ini ada lah saatnya sebentar lagi senja akan datang :).
Senja pun semakin merasa penasaran siapa gerangan orang misterius itu yang mengetahui tempat favorit dia di menara dekat danau waduk tempat dia sering melihat senja, yahh tempat itu memang menjadi tempat favorit Senja untuk dia bermain gitar dan bernyanyi tanpa harus dilihat dan diketahui banyak orang karena tempat itu memang teduh banyak pepohonan disekelilingnya atau pun hanya untuk melihat senja datang berganti warna bagi Senja itu adalah pemandangan favoritnya dimana warna lembayung senja yang berwarna jingga akan berubah warna menjadi hitam kelabu bertabur bintang yang menghiasi langit malam. Baginya senja memanglah sementara namun memiliki makna yang sangat bermakna dimana kita harus belajar rela menerima apa yang tuhan berikan untuk kita begitupun dengan senja langit selalu menerima senja apapun warnanya entah ia secantik warna jingga ataupun menghitam kelabu tapi langit selalu menerimanya dengan tulus.