Aku yang baru saja keluar dari kamar langsung melayangkan mataku pada dua orang yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi. Sayangnya bukan televisi yang mereka nonton melainkan televisi yang menonton mereka. Mereka nampak asik dengan obrolan mereka. Sebuah konser itu kata yang terdengar di telingaku. Aku berjalan mendekati kedua wanita itu untuk mengetahui lebih jelas apa yang mereka perbincangkan.
"Kalian lagi ngomong apa sih?" Tanyaku sembari merampas snack dari tangan kak Yuni dan langsung duduk di sampingnya.
"Hai, Gin!" Sapa Vita tersenyum simpul. "Hai!" Balasku.
"Apaan sih lu?" Kak Yuni merampas kembali snack nya. Ku biarkan dia mengambil punyanya karena sebabku sudah memakan sebagian snacknya. "Aku dengar kalian lagi bicarakan tentang konser. Konser apa sih?"
"Anak kecil tidak usah ikut," sambung kak Yuni ketus.
Vita tersenyum. "Itu, teman sekolahku adain konser. Dia meminta kami teman sekolahnya untuk nonton konsernya. Makanya aku ajak kak Yuni untuk ikut sama aku. Soalnya kak Yuni pernah nonton konser mereka."
"Aku boleh ikut nggak?" Tanyaku penuh semangat. Vita sekilas menatap kak Yuni dan mengangguk setuju. "Boleh." Aku tersenyum bahagia setelah mendengar jawaban Vita.
"Tidak usah,"ucap Kak Yuni langsung beranjak dari tempat duduknya meninggalkan aku dan Vita.
"Aku akan tetap ikut." Bantahku karena sudah mendapat ijin Vita.
"Di sana juga ada kak Boni. Huss ... Ganteng banget pokoknya. Nanti aku kasih tahu dia yang mana." Sahabat kecilku mulai lagi dengan hayalannya kalau lagi suka sama cowok.
Vita adalah sahabat kecilku yang sangat suka dengan grub band luar negeri Westlife. Kegantengan keempat vokalis band ini mampu membuat Vita tak bisa tidur karena poster-poster keempat cowok ganteng ini sudah penuh di dinding kamarnya. Sebenarnya keempat cowok ganteng ini memang pantas diidolakan karena bukan cuman Vita tapi hampir semua orang di dunia ini mengidolakan keempat vokalis ini bukan karena kegantengannya saja tapi karena bakat mereka dalam bernyanyi sangat di sukai. Aku juga termaksud sangat mengidolakan mereka, tapi aku tidak sefanatik Vita hampir-hampir semua hal mengenai Westlife di belinya.
"Baiklah," jawabku sangat penasaran seberapa ganteng pria yang dimaksud Vita. Aku dan Vita terkadang memiliki selerah yang sama. Aku dan Vita sudah dekat dari kecil. Kami memang tak seumuran. Aku lebih kakak satu tahun dari namun kita masuk sekolah sama-sama sebab Vita masuk sekolah diusianya yang masih lima tahun sedangkan aku mematuhi aturan dengan masuk sekolah diusia enam tahun. Di bangku SD aku dan Vita masih satu sekolah namun di bangku SMP dan bangku SMA kami berpisah. Karena kecerdasan Vita maka ia selalu berada di sekolah-sekolah yang unggul sedangkan aku hanya bisa bersekolah di sekolah biasa. Dan perbedaan yang aku dan Vita miliki itu ada di pola pikir kita. Ya mungkin aku bisa setara dengan Vita asal aku mau bekerja keras.
"Vit, memangnya konser itu kapan?" tanyaku lagi.
"Sabtu ini. Nanti ada teman-teman sekolah ku juga. Kamu kan sudah kenal mereka."