Dia cinta pertamaku

Aquariusang
Chapter #2

Cowok misterius

Seperti biasa aku selalu pergi sekolah bareng kak Sisi. Karena jarak sekolah kami dekat dan kebetulan kak Sisi adalah kakak kelasku maka hampir setiap hari aku barangkat dengannya ke Sekolah. Kami melakukan perjalanan ke Sekolah dengan berjalan kaki. Kira-kira satu kilometer jarak dari rumah ke sekolah dan butuh 15 sampai 20 menit saja untuk sampai ke Sekolah jika berjalan kaki.

"Gi. Pria itu teman kamu ya?" tanya kak Sisi sembari menujuk ke arah pria tinggi ramping berkulit sawo matang mengenakan jaket jeans. Aku melihat ke arah pria yang tunjuk kak Sisi. "Bukan dia anak kelas 10 D," jawab ku singkat.

"Ganteng ya," tambah kak Sisi.

"Ganteng dari mana? Biasa aja. Malahan yang ganteng itu Marselo temannya," ungkapku dalam hati.

"Kamu tahu nama siapa?" tanya kak Sisi masih penasaran.

Aku geleng-geleng kepala karena memang sudah mau hampir satu semester bersekolah aku tidak pernah tahu nama pria itu yang ku tahu hanyalah Marselo teman yang selalu bersama dengannya. Padahal aku sering main ke kelasnya karena ada teman ku juga di kelasnya dan hampir teman sekelasnya adalah teman baikku termaksud Marselo dia juga teman baikku. Mungkin karena pria ini terlihat sangat pendiam di kelas jadi aku kurang mengenalnya. "Tidak. Aku tidak tahu siapa namanya," jawabku jujur.

"Masa kamu tidak kenal. Kaliankan satu angkatan?"

"Iya, aku memang tidak tahu namanya. Anaknya jarang aktif sih lebih banyak diam," jawabku sedikit ketus.

"Masa cowok ganteng gitu kamu tidak tahu namanya. Nanti kamu cari tahu siapa namanya?" Kak Sisi masih saja penasaran membuatku gerah. "Ganteng dari sisi mana? Mata kakak saja yang salah," ungkapku dalam hati.

"Iya, nanti aku coba tanya temanku." Jawaban terpaksa agar kak Sisi tidak tersinggung pada ku. Tidak mungkilah aku menanyakan nama cowok itu ke anak-anak karena jika aku melakukan itu pasti pikir mereka, aku suka sama pria itu, tapi aku akan cari tahu siapa nama pria itu tanpa bertanya pada teman-teman. Jadi penasaran juga sama pria itu gara-gara kak Sisi. Pria itu saja sudah membuatnya jatuh hati apalagi kalau dia lihat kegantengannya Marselo.

"Kak. Aku duluan ya kak. Dahh kak." Lega rasanya. Akhirnya sampai juga di kelas.

"Iya, Dadahh." Kak Sisi melanjutkan perjalanannya ke kelasnya.

Aku masuk ke dalam kelas dan meletakkan tas di atas meja. Kelas masih terlihat sepi baru beberapa orang yang datang karena memang ini masih seduh, masih setengah jam lagi baru mulai aktifitas belajar mengajar. Aku berjalan ke teman-temanku yang lagi ngerumpi di pagi hari. "Masih pagi gini kalian ngerumpi apa sih?" tanyaku sekedar basa-basi.

Lihat selengkapnya