Dia cinta pertamaku

Aquariusang
Chapter #5

Persetujuan Ibu

Suara riuh anak-anak kecil yang bermain di Sekitaran rumah Gina. Gina nampak menikmati pemandangan anak-anak kecil itu bermain dari bilik jendela kamarnya. "Oh iya, aku belum mengisi formulir pendaftaran itu. Besok sudah harus kembalikan. Dimana aku simpan formulir itu?" gumam Gina sembari begegas mencari formulir pendaftaran di tempat ia menyimpannya. Gina membuka laci meja dan dilihatlah formulir pendaftaraan itu. "Ini dia yang ku cari," guman Gina tersenyum kecil sembari menarik sebuah kursi di depan meja dan didudukinya dan dengan bahagia Gina mengisi formulir pendaftaran untuk menjadi salah satu anggota 'Star Musik Education'. Karena niatnya hanya ingin bertemu dengan pria yang menjadi vokalis saat konser itu Gina pun mengambil kelas Vocal, meskipun ia tahu suaranya tidak layak untuk diperdengarkan. "Selesai. Sekarang tinggal tanda tangan mama. Gantengku i'm coming." Gina beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keluar dari kamar sambil memengang kertas formulir yang sudah di isinya.

Gina berjalan menuju meja makan dengan memengang kertas formulir pendaftaran. Ditariknya sebuah kursi dan didudukinya.

"Kertas apaan tuh?"tanya Sendy penasaran sambil menikmati semangkuk mie rebus.

"Anak kecil diam saja," jawab Gina sewot.

"Cuman nanya doang,"sambung Sendy.

"Tidak usah nanya-nanya. Makan saja makanan kamu itu."

"Sendy kan cuman Nanya. Dijawab aja kan nggak susah," sambung ibu dari dapur.

"Iya. Kamu kan cukup jawab pertanyaan Sendy," sambung kak Yuni sedang asik menonton tv. Gina makin kesal akibat dipersalahkan ibu dan kak Yuni.

"Tidak usah sambung-sambung," pekik Gina kesal. Rasa kesal Gina membuat dia tidak jadi meminta tanda tangan ibunya. Gina anak yang cepat emosi kalau moodnya kurang baik bawaannya cepat marah. Kemaraannya membuat ia hendak beranjak dari tempat duduknya saat ini, namun saat ia melihat kedatangan Vita membuat niatnya terhenti.

"Malam semua," sapa Vita menghampiri Gina.

"Malam," jawab semuanya.

"Ada apa girangan membawamu kemari?" tanya Gina.

"Aku cuman mau nanya. Kamu sudah isi formulir itu?"

"Sudah, ini." Gina menyodorkan formulirnya pada Vita "cuman belum dapat tanda tangan ibu saja. Kamu ikut kan?"

"Formulir apa sih?"tanya Sendy yang masih saja penasaran.

"Formulir untuk latihan vokal," pekik kak Yuni dari tempat duduknya.

"Suara kamu tuh sudah jelek mau dilatih gimana pun juga akan tetap jelek," sambung Sendy ngeledek, dan tertawa puas.

"Diam lu!" Gina tambah kesal.

Vita tertawa kecil melihat tinggka kakak beradik ini. "Emang benar sih Gin kata Sendy." Ledek Vita.

Gita menatap Vita. "Vitaa..."

"Itu kan. Semua saja bilang suara kamu itu jelek. Buat apa lagi kamu ikut latihan vocal. Tetap saja suara kamu akan tetap jelek," Sambung Sendy lagi mengejek.

"Ibuu," pekik Gina.

"Sudah... Sudah. Ayo makan! Vita makan yuk!" pinta ibu yang sedang memegang sebuah mangkuk berisi sup dan diletakkan ke atas meja makan.

"Ibu. Bolehkan aku ikut latihan vokal itu?" Bujuk Gita

"Nggak usah bu. Nggak penting," sambung Sendy

Lihat selengkapnya