Dia Sekala

al
Chapter #4

03

Pagi ini aku sudah ada di apartement Sekala. Semalam pemuda itu meneleponku hanya untuk memberi tahu bahwa dia ingin aku menemaninya. Aku tidak bisa menolaknya, tentu saja karena Sekala selalu punya cara untuk membujukku, seperti yang dilakukannya semalan.

Aku belum tahu Sekala akan mengajakku pergi kemana, sejujurnya aku jadi penasaran sekaligus was-was. Sekala itu tidak bisa ditebak, dia memiliki banyak hal tak terduga yang selalu sukses membuatku terkejut. Aku sedikit khawatir Sekala akan mengajakku melakukan hal aneh atau pergi ke tempat aneh.

Baru saja aku masuk ke dalam apartement Sekala aku sudah bisa melihat Sekala sedang menyiapkan sesuatu diatas meja. Sepertinya Sekala akan mengajakku melakukan sesuatu jika melihat persiapannya.

"Kal..." Panggilku membuat Sekala menoleh lalu tersenyum lebar.

"Akhirnya teteh dateng..sini-sini teh.." Sekala melambaikan tangannya mengisyaratkan untuk aku mendekatinya.

Aku berjalan pelan mendekatinya dan baru bisa kulihat ada tripod dan kamera yang sedang disiapkan oleh Sekala. Apa lagi yang direncanakan oleh Sekala, apakah dia akan shooting sesuatu?

"Kamu ngapain?" Tanyaku.

"Aku mau buat vlog," Jawab Sekala membuatku terkejut.

Sekala mau buat Vlog katanya. Aneh. Hal ini sungguh aneh. Aku tahu dia memiliki kemampuan diatas rata-rata dibidang editing, tapi biasanya dia hanya mengerjakan pekerjaan freelance untuk mengedit video iklan dari Nata, tetangga apartement Sekala yang memiliki sebuah production house kecil.

"Vlog?" Sekala mengangguk. "Bener-bener Vlog kayak Raffi Ahmad gitu?" Lagi-lagi Sekala mengangguk. "Kamu dapet ide darimana gitu mau bikin vlog?" Tanyaku.

"Jeno bilang bikin vlog bisa dapet duit." Sekala duduk didepanku sambil memasang kameranya di atas tripod. "Dia baru beli hp baru dari hasil ngevlog, aku pengen juga." Jawabannya terkesan polos.

Beginilah Sekala yang aku kenal. Dia akan melakukan apapun yang menurutnya menyenangkan tanpa pikir dua kali. Dia hanya melihat enaknya saja tanpa tahu bagaimana proses dan kesulitannya.

"Bikin vlog susah lho Kal." Kataku mengingatkan.

"Nggak papa, pengen coba dulu." Jawabnya.

"Emang youtubenya udah bikin?" Sekala mengangguk ribut.

"Udah. Dibantu Jeno buat channelnya."

"Kan buat dapet uang dari Youtube lama Kal. Nggak papa emangnya?" Tanyaku lagi.

"Nggak papa. Aku kan ganteng jadi pasti cepet dapet subscribernya," jawab Sekala percaya diri membuatku terkekeh.

"Ya terserah kamu ajalah kalau gitu Kal." Senyum Sekala mengembang mendengar responku.

Biarkan sajalah Sekala mencoba membuat vlog. Aku tidak akan melarangnya, toh nanti kalau dia kesulitan dia akan mundur sendiri.

Sejenak aku tidak melakukan apa-apa selain memperhatikan Sekala yang sedang mensetting semua perlengkapan shootingnya. Ada dua kamera yang terpasang dan sebuah lighting berukuran sedang. Dari tata letak semua perlengkapan ini aku yakin Sekala akan membuat vlog seputar review atau mungkin mukbang.

"Kamu mau bikin mukbang Kal?" Tanyaku penasaran.

"Iya teh, aku mau mukbang cookies sama cake dari pastrinya kak Rindu." Jawabnya.

Kak Rindu adalah kakak Sekala, dia memiliki sebuah cafe dan bakery yang cukup ternama di Jakarta. Kak Rindu juga seorang food vloger, dan aku yakin Kak Rindu pasti antusias saat tahu Sekala juga akan mencoba membuat Vlog.

"Kemarin pas aku bilang mau bikin vlog Kak Rindu langsung antusias," Sekala berjalan mendekatiku dan duduk di hadapanku. "Dia minjemin aku alat-alatnya itu, kalau nanti udah bisa aku mau beli yang baru." Lanjut Sekala menjelaskan.

Benar sesuai dugaanku, Kak Rindu pasti antusias hingga meminjamkan semua alat-alat itu, setahuku Sekala hanya memiliki sebuah kamera DSLR yang biasa dia gunakan untuk hunting foto.

"Kamu udah yakin mau bikin Vlog?" Sekala mengangguk. "Kalau gitu harus konsistent, minta tolong orang buat bantuin sama ngajarin biar nggak asal-asalan." Kataku memberi arahan.

"Teteh mau ikut inframe nggak?" Tanya Sekala sambil memandangku dengan polos sambil sesekali matanya berkedip kearahku.

"Enggak ah, aku nonton aja." Sekala mengangguk paham.

Lihat selengkapnya