Dia Yang Tidak Mencintaiku

Kamalsyah Indra
Chapter #10

Opearasi Pearl Yang Hampir Gagal

"Dasar bajingan!!" pekik Harry. Lalu ....

Buk.

Harry mendorong Juan hingga tubuhnya beradu keras di tembok. Amarah sudah tidak bisa dibendung ketika netranya melihat laki-laki yang dulu menjadi sahabat di akademi kedokteran. Tetapi, Harry menjadi sangat membenci Juan, laki-laki di hadapannya menjadi suka mempermainkan wanita dan memanfaatkan ketampanannya hanya untuk mengambil harta para wanita. Bahkan Harry sangat tau kebejatan Juan yang mendekati Pearl.

Sebab Harry, diajak kerja sama untuk mengambil keuntungan dari cucu pemilik rumah sakit. Bahkan dokter muda bergelar spesial bedah dan penyakit dalam itu mengetahui rencana gila Juan untuk merebut semua harta warisan dan ginjal dari wanita polos seperti Pearl.

Lalu dokter berkacamata itu memukulnya. "Semua ini gara-gara kau, bajingan. Semua gara-gara kau memaksa gadis itu mendonorkan ginjalnya dan membuat dia meninggal di meja operasi!" teriaknya meninju wajah Juan sekali lagi. "Semua ini karena orang licik seperti kau, manusia menjijikan!"

Juan terdiam, tapi dia tersenyum puas mendengar kabar dari Harry. Tetapi tidak buat Sabrina, wanita tua tidak suka apa yang dilakukan Harry pada Juan. "Itu bagus, jadi aku tidak susah-susah menyingkirkan dia dari hidupku."

"Berhenti dokter, apa yang kau lakukan pada anak saya! Kenapa dokter memukuli anak saya?" Sabrina berusaha melerai perkelahian itu, sayangnya tidak ada yang bisa menghentikan Harry yang sudah terlanjur emosi. Beberapa pukulan membuat wajah Juan penuh luka. "Hentikan semua ini, dok! Apa Anda sudah gila, huh?"

"Anda tidak usah ikut campur, nyonya! Ini urusan saya sama Juan, karena anak Anda ini perlu saya kasih pelajaran!" bentak Harry. Juan hanya tersenyum.

"Iya, Bu. Lebih baik Ibu tidak usah ikut campur, aku ingin tau sampai di mana dia ingin menyakitiku!" kata Juan. "Ayo lakukan lagi, itupun kalau kau ingin masih tetap bekerja di sini, dokter Harry yang terhormat!"

"Apa maksudmu, Bajingan?" tanya dokter Harry penasaran. Dia berhenti meninju Juan, namun dia masih saja mengumpat ke Juan, karena kebenciannya terhadap Juan membuat dia tidak bisa menahan amarahnya.

"Kau mau tau, Harry?" Harry tak menjawab, tatapan matanya masih saja sinis pada Juan. Baginya, Juan adalah bajingan yang cukup licik untuk diberi senyuman. Laki-laki berjas itu mencondongkan kepalanya, tepat di depan telinga Harry, "Sekarang aku adalah pemilik rumah sakit ini, Harry. Bahkan seluruh harta yang diwariskan padanya jatuh ke tanganku. Ingat, karirmu saat ini berada di tanganku. Jadi, berbaik sikaplah padaku bila kau masih ingin tetap bekerja di rumah sakit ini!" Dia berbisik sambil menepuk-nepuk lengan Harry.

"A-apa?" Laki-laki berkacamata itu tercengang, pelan-pelan dia mengendurkan cengkraman tangannya pada kerah jas dan kemeja Juan. "B-bagaimana bisa k-kau menguasai harta milik Pearl?" tanya Harry tergagap. "Cara licik apa lagi yang kau lakukan pada dia!!"

Lihat selengkapnya