"Juan ... Juan ...." teriak Pearl sekencang mungkin. Sayangnya suara perempuan itu tidak sampai ke telinga Juan. Laki-laki itu asik bercengkrama sambil bercanda juga tertawa. Ekspresi wajah yang berbeda kala dia bersama Pearl.
Kaki itu terus berlari, dia tidak peduli dianggap gila karena telanjang kaki dan masih berpakaian rumah sakit. Tubuhnya terus menabrak orang-orang di jalan, makian demi makian terdengar di telinga Pearl. Dia sudah kebal dengan caci maki menyakitkan dari orang lain, sebab Pearl sudah amat sering mendengar kata-kata kasar sebelum bertemu kakeknya.
"Juan tunggu!!" Sekali lagi Pearl berteriak. Di belakang Harry masih mengejar, tampaknya laki-laki itu tertinggal jauh dari Pearl. Di depan, Juan dan Andera berhenti. Lampu merah buat penjalan kaki mengharuskan keduanya berhenti melangkah.
Pearl semakin kencang berlari. Lalu berdiri di depan Juan dan Andrea setelah posisinya sudah melewati mereka berdua. napasnya terengah-engah dengan tubuh berkeringat. Mata Juan terbelalak, "Pearl?" Sebut Juan pelan. Bergegas dia melepaskan tangan Andrea yang melingkar mesra di lengannya. "K-kamu kok, di sini?" Juan menjadi salah tingkah dan canggung di hadapan Pearl.
Ekspresi Andrea sangat bingung juga kaget dengan sikap Juan. Dia tidak mengenali Pearl, wanita itu justru menganggap Pearl sebagai orang gila.
"Sekarang jelaskan padaku, siapa wanita ini?" tanya Pearl bernada suara tinggi. Wajah Juan memucat dipergoki Pearl.
"Aku ... aku ...." Bibir Juan seolah kelu, kata-kata yang sempat disusun di otaknya mendadak tidak keluar dari mulutnya.
"Sayang, siapa wanita ini?" Kini Andrea yang bertanya, membuat laki-laki itu semakin kutu. Apalagi tangan Andrea kembali melingkar mesra di lengan kekarnya.
"Aku t-tidak kenal dia, mungkin saja dia orang gila yang pura-pura kenal padaku. Cepat, lebih baik kita pergi dari sini!" kata Juan mengelak. Dia mengajak Andrea pergi dari hadapan Pearl. Namun, Andrea masih penasaran dengan Pearl. Mereka berdua berjalan hendak menyebrang jalan setelah lampu menjadi warna hijau.
Pearl merasa dibuang, tetapi masalah ini tidak selesai begitu saja. Dia mengikuti dari belakang, dan menarik tangan Juan. Lalu ....
Plak.
Tangan Pearl melayang begitu cepat mendarat di pipi Juan hingga membekas. Di saksikan Andrea dan orang banyak yang melintasi ketiganya.