Di sore hari ini awan begitu gelap angin begitu kencang, seseorang gadis keluar gedung tinggi seperti nya ia habis melakukan wawancara perkerjaan, ia menongak keatas melihat awan yang begitu gelap, lalu ia memakai headset di telinganya dan memutar musik lewat ponsel nya ia berjalan menuju halte bus. Gadis ini bernama Karina Salsabila anak yang stylenya casual agak tomboy dan anak ceroboh dan paling sensitive kalau di tanya soal hati.
Di halte bus Karina menatap awan yang begitu gelap, ia melirik jam di tangan kanan dan ia tersenyum sendiri. "Masih ada waktu untuk kesana." Ucap nya dalam hati , tiba-tiba bus yang ingin di tumpang oleh Karin tiba lalu ia menaiki bus tersebut. Ia akan duduk di bangku yang dekat jendela itu favorite nya, tiba-tiba ada seseorang pria yang sangat maskulin tampangnya saja mampu mengalihkan pandangan kaum hawa tapi sayang dia sangat cuek, dingin dan datar. Pria itu duduk di sebelah Karin , ia tak menyadari bahwa ada seseorang yang duduk di sebelah nya ia terlalu fokus pada apa yang ia lihat. Laki-laki ini hanya memandanginnya sebentar lalui mengalihkannya.
Tiba-tiba saja ponsel pria itu bunyi dan pria dingin itu mengangkat ponsel nya. "Aku sedang di dalam bus, kau kenapa ?." Ucap pria itu. "Baiklah aku akan pulang setalah dari tempat Dinda." Ucapnya lagi. Lalu panggilan telpon terputus. Saat di bus tiba-tiba terjadi angin besar dan hujan yang sangat lebat, saking ngantuknya Karin ketiduran dan ia tak menyadari nya dan akhirnya ia ketiduran di bahu pria datar ini dan pria ini kaget beberapa kali pria mengembalikan kepala Karina tetap saja ia akan ketiduran kembali ke bahu pria dingin ini.
"Senyaman ini bahuku ?." Ucap sambil tersenyum ia membiarkan wanita ini tidur, pria dan wanita ini ketiduran ia kelolosan hingga ia berhenti di pemberhentian bus terakhir, tiba-tiba wanita ini bangun dan celingak-celinguk melihat orang dalam bus sudah sepi. "Astaga kelolosan gimana ini." Ucapnya sambil buang nafas pria yang melihat hanya geleng-geleng saja ga jelas. "Apa anda terbiasa ketiduran di dalam bus seperti ini ?." Ucap pria datar ini. "Tidak, ini yang kedua kalinya mungkin hari ini sangat melelahkan." Ucap Karin , pria dingin itu hanya menganguk saja tiba-tiba supir bus berbicara. "Mba dan Mas apa kalian tidak turun ?." Ucap supir bus, "Ia astaga aku lupa." Kata Karin sambil turun dari bus dengan buru-buru pria itu hanya mengikuti Karin dari belakang, saking buru-burunya Karin kesandung dan menabarak tiang yang ada dalam bus, dan membuat khawatir pria dingin ini. "Kamu ga papa." Ucapnya panik, "Benjol ia ?." Ucap Karin sambil memegang keningnya. "Tidak hanya merah saja." Ucap pria ini.
Hujan pun tak berhenti, malah semakin keras kali ini Karin sudah memesan taxi online untuk menjemputnya, selama di halte tidak ada percakapan antara pria dingin dan Karina mereka membisu. Tiba-tiba taxi online yang di pesen Karin tiba dan ia menoleh ke arah pria dingin sebelum pulang, "Aku duluan ia ." Ucap Karin di balas dengan anggukan saja oleh pria dingin ini.
"Irit sekali bicaranya itu pria." Ucap karin sambil masuk dalam taxi online, setelah beberapa menit taxi Karin pergi supir pribadi pria dingin ini tiba dan ia pulang dengan wajah datar.
Selang beberpa menit kepergian Karina mobil pribadi pria dingin ini datang menjemputnya dan pria itu tiba dengan selamat di rumahnya. Pria dingin ini bernama Khevan Anggara Putra pertama pembisnis terkenal di indonesia yang bernama Kevin Anggara, Khevan adalah cucu dari Alex Anggara. Khevan memiliki dua saudara yang bernama Kama Anggara dan Kana Anggara mereka berdua sudah menikah dan sudah memiliki anak. Saat tiba di rumah Khevan langsung duduk di sebelah kakeknya semua lagi kumpul di ruang keluarga.