istirahat pertama. Deretan kursi yang terjajar penuh terisi didominasi suara gelak tawa dan percakapan disetiap mejanya. Kantin tersebut bisa dikatakan kelewat bebas sampai-sampai ada beberapa murid laki-laki yang terlihat menyelipkan sebatang rokok diantara jepitan jari tengah dan manisnya.
Gista, simurid biasa saja yang menjabat sebagai wakil ketua osis itu duduk dimeja paling ujung dengan beberapa teman sekelasnya. Cewek berambut panjang yang dicepol tinggi itu asik memakan mie pedasnya sembari memainkan ponselnya. Jari-jari lentiknya menggulir layar menyala dalam genggamannya.
Wakil ketua osis ceritanya tapi cuma numpang nama. Tukang ngatur, sok kuasa, sukur kalau menang dimuka. Enggak, otak aja yang bagus muka mah lewat.
Akun bernama @rerenareswari tersebut membuat insta story tersebut. Gista mengalihkan tatapannya pada meja yang dihuni empat Kakak kelas perempuan yang terlihat sedang asik bercengkrama. Seketika napsu makannya begitu saja menghilang. Ini bukan pertama kalinya, Gista diam bukan tak berani tapi tak ingin membuat masalah dengan orang-orang yang menjungjung tinggi senioritas. Namun sekarang sudah begitu keterlaluan, Gista muak dengan tingkah kakak kelas bodohnya itu.
Gista bangkit berdiri, cewek itu berjalan dengan hentak kaki melangkah tanpa takut menuju meja yang dihuni kakak kelasnya.
"Iya sih, gue gedek banget, sok kuasa lagi." Kalimat Rere yang sempat didengar Gista, setelahnya tidak ada lagi yang keluar dari mulut Rere selain umapatan karena minuman berwarna yang berada dimeja berpindah pada wajah hasil perawatannya.
Gista tersenyum miring setelah berhasil melakaukan hal tersebut. Pekikan kaget dari seluruh orang-orang kantin terdengar dan menjadikan Gista pusat perhatian karena baru saja menyiram wajah Kakak kelasnya dengan minuman. Teman-teman Rere tak kalah kagetnya, ketiga cewek yang duduk satu meja dengan Rere segera berdiri kaget.
"LO-" Rere menunjuk wajah Gista marah."Adek kelas gak tau diri! MULAI BERULAH YA LO!"
Suasana kantin berubah senyap saat mendengar teriakan Rere. Cewek itu terlihat marah, wajahnya memerah sampai-sampai urat-urat lehernya terlihat.
Gista menyingkirkan jari telunjuk Rere yang menunjuk wajahnya."Jangan karena lo kakak kelas gue takut gitu sama lo? Gak. Selama ini gue diem karena gue gak mau buat masalah sama orang yang junjung tinggi senioritas!" Suara Gista terdengar tenang namun menusuk, suaranya bisa didengar oleh semua orang yang ada dikantin.
"NGOMONG APA SIH LO?" Rere tak mengerti, cewek itu mendorong bahu Gista membuat Gista terdorong kebelakang.
Meja yang ditempati Rere tadi Gista tendang dengan kakinya sampai terbalik membuat makanan disana ikut tumpah ruah dan mengundang pekikan kaget seisi kantin. Sedangkan teman-teman Rere berjalan menjauh takut terkena meja tersebut. Rere diam ditempatnya, terlihat syok melihat hal yang dilakukan adik kelasnya.
"KALAU LO GAK SUKA SAMA GUE NGOMONG LANGSUNG SAMA GUE, LO GAK PERLU BIKIN STORY-STORY BUAT SINDIR-SINDIR GUE! CARA LO MURAHAN!" Kali ini, Gista yang berteriak. Membentak tepat didepan wajah Rere membuat cewek itu menutup mata beberapa saat.
Sedangkan orang-orang dikantin langsung melihat ponsel dan membuka instagramnya saat mendengar teriakan Gista. Mereka semua melihat insta story dari akun kakak kelasnya. Seketika suasana kantin kembali ricuh membicarakan hal itu.
"Kenapa? Takut lo sama gue? Kita cuma beda umur, bukan nyali!" kata Gista yang masih bisa didengar oleh semua penghuni kantin."Nyali hasil patungan aja bangga," Gista terkekah meremehkan sembari melihat teman-teman Rere.
"JAGA YA UCAPAN LO!" Rere kembali berteriak."EMANGNYA KALAU GUE BIKIN STORY KAYAK GITU KENAPA? KESINDIR LO? KALAU LO KESINDIR BERARTI LO SAMA APA YANG ADA DITULISAN ITU!"
"LO YANG JAGA UCAPAN LO!" balas Gista tanpa takut."Hal kayak gitu cuma dilakuin sama orang-orang yang gak otak."
Rere mengangkat telapak tangannya ingin menampar Gista namun Gista sigap menahan tangan cewek itu lalu menghempaskannya."Inget, lo gak akan disebut jagoan selama masih bawa pasukan," terang Gista melirik teman-teman Rere yang terdiam dibelakang.
"Lo-"
Gista mendorong bahu Rere membuat cewek itu terjatuh."Ups, hati-hati dong," Gista memberi jeda,"Kak Rere," lanjutnya memberi desisan pada nama itu. Gista pergi dari kantin meninggalkan kerusuhan akibat ulahnya.