Sudah menjadi hal yang lumrah terjadi di pagi hari, angkutan umum tidak bisa diharapkan lagi kekosongannya. Sudah sekitar 15 menit Eca berdiri ditepi jalan menghalau angkot-angkot yang berdatangan tapi tak ada yang mau mengangkut dirinya, karena sudah tidak ada lagi ruang untuk duduk lagi didalamnya. Raut wajah khawatir terlihat pada Eca, karena hari ini adalah hari jum'at dimana sekolahnya masuk lebih awal dari biasanya. Eca tidak pernah mengalami masalah datang terlambat ke sekolah, baru kali ini karena malamnya Eca memburu kuota malam untuk bermain game.
Eca mempunyai kebiasaan aneh namun cukup jitu untuk bisa menenangkan dirinya sendiri pada saat keadaan panik seperti ini. Gumamnya pada dirinya sendiri "Eca jangan sampe lo ngulangin kesalahan yang sama, gak usah lah tuh nanti begadang cuma gara-gara main game, udah ya lo harus jadi anak rajin inget tahun ini tuh tahun terakhir lo sekolah, sekarang yang tenang supaya lo gak telat ke sekolah."
Terlihat Eca mengangguk dan kelihatan lebih tenang setelah dia berbicara pada dirinya sendiri, beruntung tidak ada yang melihatnya saat dia berbicara pada dirinya sendiri. Dan kebetulan setelah ia tenang ternyata angkot yang bisa memuat satu orang lagi berhenti dihadapannya, bergegas Eca masuk. Meskipun dia harus berdesakan didalam angkot, tapi Eca tidak peduli mungkin ini sebuah anugerah agar ia bisa lebih cepat sampai ke sekolah.
Di gerbang sekolah guru BK sudah berdiri tegak untuk menyuruh siswa yang masih berada diluar agar segera masuk ke dalam sekolah. Eca berlari menuju gerbang karena ia tak ingin terkena hukuman, sedikit lagi menuju gerbang Eca bertemu teman sebangkunya. Eca lebih tenang karena ternyata bukan hanya dia yang terlambat, tapi temannya itu kelihatan tidak ada panik-paniknya meskipun bel tinggal 3 menit lagi dan guru BK sudah didepan mata.
"Ehh di ayo buruan kebiasaan banget santai gitu," teriak Eca pada temannya.
"Santai aja kali ca, kan belum bel juga," Jawab Indi teman sebangku Eca dengan tenang.
"Cepet cepet heh, itu kalian yang masih dijalan ayo cepet lari sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai, kalau kalian sampai ke gerbang sekolah lebih satu menit dari bel berbunyi kalian akan saya hukum." Teriak guru BK menggunakan toa khasnya yang suaranya sangat merusak telinga.
"Tuhkan, ayo cepet di,"
"Iya iya ayo",
Mereka berdua pun berlari menuju sekolah, akhirnya sebelum bel berbunyi mereka sudah sampai didalam lingkungan sekolah. Dengan nafas masih terengah-engah mereka pun berjalan menuju kelas yang letaknya di lantai dua.