Musim ujian telah tiba untuk anak-anak kelas 12, maka dari itu wali kelas dari kelas Eca sedang mengumumkan serangkaian jadwal-jadwal ujian yang harus diikuti oleh seluruh siswa sebagai syarat kelulusan.
Namun Eca terlihat sedang melamun ketika wali kelas sedang berbicara. Lamunannya terus berlanjut hingga bel istirahat tiba, ia dikejutkan oleh ajakan Indi.
"Eh Ca, ayo ke kantin! Laper nih," ajak Indi.
Ekspresi kaget terlihat sangat jelas dari reaksi tubuh Eca.
"Hah? Iya iya ayo," Eca mengiyakan ajakan Indi.
Ternyata yang dipikirkan oleh Eca adalah kejadian tadi pagi, sebelum masuk ke kelas ia berpapasan dengan Isli tetapi Isli yang biasanya antusias mengajak ngobrol, kali ini tidak bahkan menengok ke arah Eca pun tidak. Eca merasa sakit hati atas sikapnya itu, tetapi ia tidak tahu apa alasan dibalik sikapnya yang seperti itu.
Diabaikan oleh sahabat sendiri rasanya seperti memeluk kaktus, bukan hangat namun menusuk, sakit. Eca tengah berpikir bagaimana caranya ia membuat Isli buka mulut perihal alasan dan sikapnya yang dingin itu.
Belum juga habis makanannya, ia teringat pada Wafa ia belum meminta maaf atas kejadian kemarin. Eca pun bergegas menuju kelas kembali setelah ia beralasan pada teman satu gengnya itu.
Untung saja Wafa memang sedang berada dikelas, karena Wafa memang tidak terlalu suka nongkrong seperti siswa lain yang suka nongkrong sambil merokok. Eca memulai pembicaraan meskipun agak gugup karena malu.
"Emm Wafa aku minta maaf ya kemarin...." Baru beberapa kata terucap oleh Eca tetapi Wafa sudah memotong pembicaraannya.
"Ohh iya gak apa-apa lah Ca, maaf juga ya kemarin malah ganggu kamu sama temen kamu itu, aku liat dia kayak yang marah sama kamu Ca, lagi ada masalah ya? Maaf ya."
Eca teringat sesuatu kali ini, Isli sering menanyakan tentang Wafa kepadanya, "Apa mungkin dia cemburu? Aku harus bicarakan hal ini pada Wafa, bukan maksud apa-apa supaya Wafa tau dan semoga saja kalau aku sudah cerita ini ke Wafa, Wafa bisa jaga jarak ke aku dan melihat Isli," ucap Eca dalam hatinya.
"Fa ke taman belakang yu, aku mau cerita sesuatu nih," ajak Eca karena ingin memberitahukan tentang apa yang ia lihat dan rasakan ketika Isli selalu membicarakan tentang Wafa.