“Aduuh, Resty... Kamu dari mana aja sih jam segini baru pulang? Bintang udah berkali-kali nelpon kamu tuh. HP kamu mati memangnya?” cerocos Mama saat melihat anaknya baru pulang jam 8 malam.
“Maaf, Ma, tadi HP Resty mati,” jelas Resty yang terlihat tidak bersemangat. “Resty ke atas dulu ya, Ma...”
“Hei, Res, udah makan belum?” tanya Mama lagi dengan setengah teriak karena yang ditanya langsung ngeloyor ke atas. Resty tidak menjawab karena memang tidak merasa lapar. Dia langsung kabur menuju kamarnya.
Di dalam kamar Resty langsung menjatuhkan diri di atas kasur empuknya. Pikirannya melayang ke kejadian hari ini. Senang, bingung, cemas, takut, semua campur jadi satu. Pikirannya terputus dengan datangnya Ami dan Ima, adik kembarnya.
“Kak Resty dari mana aja sih? Banyak yang nyariin Kakak tau!” gerutu Ima.
“Iya, Kak. Dari tadi banyak yang nelpon. Kak Bintang, Kak Oga, terus Kak Mila. Tapi yang paling sering sih Kak Bintang,” tambah Ami yang lahir selisih 10 menit dari Ima.
“Kak Resty dari tadi diam aja sih? Mending bantuin kita bikin pe-er aja yuk!” ajak Ima.
Resty bangun dari tidurnya.
“Maaf ya, Sayang-sayangku...” kata Resty sambil merangkul adik kembarnya yang selisih 10 tahun darinya. “Hari ini Kakak cape banget. Lagian sekarang kan udah malam. Tuh lihat udah hampir jam sembilan lho. Kalian harusnya udah bobo. Sana gih... Ntar besok telat lagi sekolahnya.”
“Yaaah... Kak Resty...” ujar Ami dan Ima kompak. Tampak raut sedih dari mereka berdua. Tapi justru terkesan lucu dan imut sekali. Resty tersenyum melihat adik-adik tersayangnya.
“Maaf deh. Gini aja, besok Kak Resty yang jemput kalian pulang sekolah. Terus kita beli es krim di mall. Oke?”
“ASYIIIK...!! Oke, Bos!”
Resty melamun lagi setelah adik-adiknya pergi. Dia berniat ingin langsung tidur tapi tidak bisa. Pikirannya melayang terus tanpa arah. Karena tidak bisa tidur juga, Resty membuka ponselnya yang dari tadi sengaja di-silent. Yaa ampuun... 24 missed call! Resty senyum-senyum sendiri saat melihat siapa-siapa saja dari tadi menghubungi ponselnya. Bintang 10x, Karin 4x, Oga 6x, Mary 4x. Belum lagi pesan-pesan yang masuk. HAHAA... orang penting juga ya gue...
Benar saja, belum lama Resty menaruh handphone-nya, tidak lama terdengar lagu ‘Pemain Cinta’-nya Ada Band mengalun. Angga! Teriaknya senang. Ternyata bukan, tapi dari Bintang. Ada sedikit rasa kecewa saat melihat nama yang tertera di touchscreen HP-nya. “Tersayang”. Ini benar-benar bukan waktu yang tepat. Tapi mau tidak mau Resty harus menjawabnya.
“Resty, kamu lagi dimana? Kenapa dari tadi susah banget dihubungi sih?!” kata Bintang to the point. Jelas ada nada khawatir dari suaranya.
“Aku udah di rumah, Bin...”
“Hhhh... kamu tuh udah bikin cemas orang, Res. Teman-teman kamu pada nyariin. HP kamu susah dihubungi,” cerocos Bintang tidak berhenti.
Resty berusaha menyela.
“Bin...”