DIALOGUE

Icha Trezna
Chapter #13

THIRTEEN

Setelah peristiwa di rumah Karin, Resty memilih untuk menenangkan diri di rumah neneknya. Masih di Jakarta juga tapi suasananya lebih enak. Karena sikap hangat dari kakek-neneknya selalu ada setiap Resty datang. Resty memilih untuk lari sebentar dari masalahnya dengan teman-temannya dan juga Bintang. Memang ketenangan yang dibutuhkannya daripada pusing memikirkan masalahnya.


Bintang yang sekarang Resty yakini kekasihnya itu memang tidak mau bertemu dengannya. Sudah hampir 2 minggu ini tidak ada kabar sama sekali dari Bintang. Untungnya tidak seperti saat menghadapi masalah tentang Angga, sekarang Resty lebih rileks. Tidak mau terlalu dibawa pusing. Nanti juga selesai dengan sendirinya.


Tidak begitu lama Resty menginap di rumah neneknya. Minggu sore harinya Resty pulang karena besok harus masuk sekolah lagi.


“Yaiks!” Resty menutup mulutnya saat menonton adegan orang meminum jus belalang di acara Fear Factor. Itu memang acara favoritnya walaupun kalau ada adegan yang menjijikkan Resty pasti menontonnya dengan ditutupi bantal.


“Res… Resty!” panggil Mama dari balik pintu. “Ada yang nyariin tuh!”


“Siapa, Ma?” tanya Resty dari balik bantal.


“Bintang.”


“Hah, Bintang?!” Resty langsung melompat dari kasur karena senangnya.


“Iya, iya, Ma. Tunggu bentar…”


Resty langsung lari menuju ruang tamu setelah dandan sekenanya.


“Bintang?” sapa Resty sambil tersenyum manis sekali. Dia senang bisa bertemu lagi setelah lama tidak mendengar kabar kekasihnya.


“Hai, Res! Apa kabar?” tanya Bintang ramah tapi sedikit kaku.


“Baik. Duduk, Bin.”


“Permisi, ini minumnya…”


“Ini kuenya, silahkan dinikmati…”


Ami dan Ima datang persis seorang pelayan yang melayani tamunya.


“Makasih, ya. Aduuuh… makin cantik aja nih!” goda Bintang.


“Jangan gitu, Kak, ntar ada yang iri lagi,” goda Ima.


Ami nggak mau kalah. “Iya tuh, Kak, cemberut kaan…”


“Iiiih… apaan sih?! Udah sana masuk. Hus… hus!!” canda Resty seperti sedang mengusir anak ayam.


“Cieee… yang pacaran…” goda Ima dan Ami lagi. Mereka berdua memang paling senang membuat kakaknya salah tingkah.


Resty sebal juga terus digoda. Dia mengajak Bintang keluar.


“Ngobrolnya di luar aja yuk, Bin!”


Dalam cahaya temaram lampu taman, mereka duduk bersebelahan. Suasana romantis begitu terasa apalagi langit cerah karena habis turun hujan. Keadaan diam sejenak. Membiarkan keduanya menikmati lembabnya udara malam.


“Aku kesini karena mau ngomong sama kamu, Res,” mulai Bintang.

Lihat selengkapnya