Diam Diam Jatuh Cinta

Mar Shahle
Chapter #11

Chapter 11

“Mau ketemu Bunda apa ketemu Bunda?” Tanya Bunda Amanda pada Beryl yang berlalu masuk ke kamarnya, namun tak lagi menjawab pertanyaan dari Bunda Amanda, karena Beryl sudah menutup pintu kamarnya. Melihat Beryl telah masuk kedalam kamarnya, Amanda pun melangkahkan kakinya segera duduk di sofa menunggu para lelaki bersiap – siap.


“Gimana sih mereka, dimana – mana yang nungguin itu bisanya lelaki, ini malah perempuan yang nungguin laki – laki, dunia sudah kebalik mungkin ya?” gumam Bunda Amanda seraya membuka tombol unlock pada ponsel pintarnya.


Sambil menunggu para lelaki bersiap – siap, Amanda memainkan ponselnya agar tak merasa jenuh menunggu para lelaki di rumahnya itu.


“Bunda, Papi sudah siap. Beryl sudah pulang belum?” tanya Papi Emir pada Bunda Amanda yang tengah berselancar di dunia maya. Mendengar suara Emir yang bertanya padanya, seketika Amanda menghentikan aktivitas di dunia mayanya kemudian Amanda memandangi wajah tampan Emir seraya menjawab pertanyaan yang dilontarkan padanya.


“Sudah kok Pi, Beryl lagi bersiap – siap,” jelas Bunda Amanda pada Papi Emir yang hendak duduk di sofa, mereka pun saling duduk berhadapan.


“Oh, syukurlah jika Bryl sudah pulang. Jangan sampai Papi membuat calon besan menunggu kedatangan kita terlalu lama,” jelas Papi Emir pada Bunda Amanda. Sementara Amanda hanya menanggapi dengan senyuman paling manis perkataan suaminya.


“Oh ya Pi, menurut Papi kira – kira Beryl akan suka nggak sama ya sama anaknya rekan bisnisnya Papi?” tanya Bunda Amanda pada Papi Emir yang baru saja meletakan bokongnya di sofa.


Mendengar pertanyaan Bunda Amanda, seketika Papi Emir menjawab dengan yakin, “Tentu dong Bunda, Papi yakin Beryl akan suka pada pandangan pertama pada anaknya rekan bisnis Papi itu, yakin deh sama Papi,” tutur papi Emir dengan keyakinannya.


“Oh gitu, kalau misalnya Beryl tidak tertarik bagaimana Pi?” Tanya Bunda Amanda pada Papi Emir dengan ekspresi serius.


“Ya kalau Beryl nggak suka mau bagaimana lagi? Papi hanya berusaha mempertemukan mereka, mana tau setelah bertemu lalu keduanya saling ada rasa kan itu lebih baik Bunda,” Ucap Papi Emir menjelaskan pada Bunda Amanda dengan maksud dan tujuannya, “Ini bukan zaman Siti Nurbaya lagi, Bunda. Papi nggak setega yang Bunda pikirkan, Papi akan senang jika Beryl juga senang,” timpal Papi Emir menjelaskan.


“Bunda bangga sama Papi, tidak mementingkan ego demi kebahagiaan putra kita,” sahut Bunda Amanda senang dengan perkataan Papi Emir.


Tak berselang lama, Beryl pun telah selesai berpakaian. Kemudian segera menghampiri Bunda dan Papinya di ruang tamu yang sedang asyik bercengkrama seraya menunggu putra semata wayangnya yang tengah bersiap – siap.

Lihat selengkapnya