Diamas : The Clandestine of Millgrien

Pinanasie K.
Chapter #2

─ .✦ Prolog

Millgrien. Sebuah negara republik yang dipimpin oleh seorang ratu, namun tetap memperhatikan demokrasi rakyatnya. Negeri ini terletak diantara benua Asia dan Eropa. Sebuah negeri kecil yang mempesona dan penuh kemakmuran. Sumber daya alamnya juga luas, teknologinya maju namun mereka seringkali memakai adat kerajaan lama dalam bangunannya. Negeri ini terdiri dari beberapa bagian yang pemimpinnya dipilih oleh sang Ratu sendiri.

Rakyat Millgrien sangat menjunjung tinggi adat istiadat walaupun diasimilasi dengan budaya baru seiringnya perkembangan zaman. Bahkan, mereka masih menghargai kepercayaan leluhur terhadap sihir elemen yang berasal dari berlian magis Millgrien dan menganggapnya seolah ada. Meskipun, tidak banyak yang masih mempercayainya. Namun, siapa yang tahu jika Millgrien ternyata menyimpan sejuta rahasia....


***


Kota Staraa, Millgrien bag. pusat

"Mungkin ini sudah suratan takdirku untuk bertemu denganmu," kata seorang nenek berusia lanjut yang duduk di samping Fiuuna, yang tengah asyik mengunyah sarapannya. Itu terjadi pada hari pertama tahun ajaran baru, saat Fiuuna memulai perjalanannya di bangku akademi menengah keatas.

Fiuuna Athella Mahiru, hanyalah seorang gadis kecil biasa seperti siswa pada umumnya. Walau begitu, ia cukup berbakat dan pintar jika dibandingkan dengan remaja seumurannya. Ia sangat suka hal-hal berbau fantasi. Oleh karena itu, ia berniat masuk ke salah satu klub fantasi di akademi barunya. Namun, ia tak pernah berpikir sekalipun bahwa ia memiliki kekuatan sihir....

Fiuuna menatap wajah nenek itu dengan seksama, banyak pertanyaan muncul di kepalanya. "Apa yang nenek maksudkan?" tanyanya.

Nenek itu tersenyum tipis dan melanjutkan, "Banyak rahasia yang terkubur di negeri ini. Apakah kau tahu? Dulu, negeri ini adalah tempat yang penuh dengan keajaiban. Namun, semua itu hancur akibat peperangan yang melanda tanah ini."

Fiuuna menelan ludah, mencoba memahami perkataan nenek yang terus berlanjut. "Andaikan mereka masih ada, aku yakin merekalah yang akan menolong negeri ini dari bayang-bayang masa lalu."

"Mereka siapa?" tanya Fiuuna, tak sabar.

Lihat selengkapnya