Bara sedang meeting setelah selesai memilih setelan apa yang harus ia kenakan untuk acara nanti malam. Tiba-tiba sekretarisnya melihat handphone karena ada pesan yang masuk. Sekretaris Bara membaca pesan itu dan langsung menyampaikan isi pesan tadi ke Bara sambil berbisik.
“Maaf Pak, saya baru dapat kabar kalau sekretarisnya Pak Arka sedang sibuk mencari keberadaan Bu Lyra. Dia sampai mencari ke semua anak perusahaan Diandra Group sampai ke kantor kita. Mungkin Bapak perlu tahu ini,” ujar sekretaris Bara.
Bara terdiam sebentar dan baru menjawab sekretarisnya.
“Oke, makasih infonya.”
Bara kemudian melanjutkan rapat seakan tidak peduli dengan info yang baru didapatnya.
.
.
.
Beralih ke kantor Naka.
Naka sedang melihat rekaman salah satu penyanyinya, Jessica.
“Yak, selesai!” ucap sang produser sambil memberikan acungan jempol ke arah Jessica.
Jessica ke luar dari ruang rekaman dan mendatangi produser serta Naka yang ada di control room.
“Gimana tadi? Bagus, kan?!” tanya Jessica dengan sumringah.
“Bagus, dong. Mana mungkin seorang Jessica suaranya jelek?” jawab sang produser.
“Hahahaha, iyaa dong. Oh, iya. Ka Naka, kok, pagi-pagi udah ada di sini juga? Pasti kangen sama aku dan kepo sama rekaman aku, kan?? Ayoo ngakuu,” ujar Jessica.
“Iyaa dongg.... Semua ini buat ngeliat proses rekaman seorang “Jessica”. Artis unggulan dari Diandra Entertainment yang serba bisa!” sahut Naka.