Diandra

D
Chapter #28

Chapter 27

Kaindra Gallery Art. Lobby.


Rilla duduk di lobby galeri. Ia datang 20 menit lebih cepat dari janjinya dengan Manda. Sembari duduk, ia meliihat sekeliling lobby. Lobby tersebut tidak bertema sama. Semua karya seni tidak dikelompokkan. Design bangunan dan interiornya juga berbeda. Tapi, entah kenapa semuanya terlihat selaras. Bagi Rilla yang cukup awam dengan seni, matanya tetap merasa dimanja oleh apa yang ia lihat.

Rilla menjadi penasaran dan ingin melihat semuanya dengan lebih dekat. Ia berdiri dan berkeliling lobby. Di pojok ruangan, terdapat patung berbentuk tangan. Warnanya putih bersih dan tangan itu tidak dibuat dengan garis tangan seperti semestinya. Hanya ada garis tipis di pergelangan patung tersebut. Patung itu ditutup dengan kotak kaca. Terlihat sederhana dan tidak istimewa. Berbeda dengan karya seni lain yang seakan angkuh dengan keindahannya. Tapi, Rilla tetap saja tertegun melihat patung tangan itu.

"Sepi," gumamnya.

Saat tertegun melihat patung tangan itu, tangan seseorang sudah menepuk pundaknya. Rilla terkejut dan langsung berbalik. Manda sudah berdiri sambil tersenyum di belakangnya.

"Habis lihat-lihat?" tanya Manda.

"Ah, iya. Maaf. Saya jarang datang ke galeri seni," jawab Rilla.

Lihat selengkapnya