Oke, jangan panik. Tetap bernafas seperti biasa. You can do it! Tenang, ini hanya ujian biasa. Ini hanya presentasi biasa. Come on, kamu kan sudah terbiasa presentasi bertahun-tahun sewaktu kuliah. Jadi seharusnya sudah nggak perlu gugup kan.
Oh God, what should I do? Jajaran direksi serta manajerku sudah mulai berdatangan untuk melihatku presentasi akhir sebelum pengangkatan menjadi karyawan tetap. Jantungku bertambah deg-degan dua kali lipat.
“Hei, girl, tenang. Kamu pasti bisa. Jangan gugup atau materi presentasi kamu akan hilang. Santai saja, I’m here for you.” God, how I love that sound. Suara tersebut membuatku menoleh dan memberikan senyumku yang paling manis.
“Thank you so much, I’ll buy you lunch after this,” kataku.
Cowok itu, Didi namanya, mengangguk sambil berjalan menjauhiku untuk mengambil salah satu tempat duduk di depanku.
Here I go…