Banyak sekali yang ku sesali dalam hidup, untuk saat ini aku menyesal mengenal Tara. Ia terlalu banyak mengambil alih hidupku. Seluruh hidup ku banyaknya berisi tentang dirinya. Untuk urusan makan saja aku tak bisa lepas darinya, biasanya ia yang menemani ku makan di tengah-tenhah riuhnya manusia sembari bicara mengenai hari kami yang tak kami lalui bersama. Kini hampa, aku makan sendiri tak ada obrolan hangat yang biasanya menemani.
Aku mengunyah nasi goreng dengan lambat sambil memperhatikan sekitar. Menyedihkan, makan sendiri diantara lautan manusia yang punya teman makan masing-masing. Iri menyelimuti hatiku. Biasanya Tara akan dengan senang hati menemaniku makan hanya dengan sebuah panggilan telfon atau dengan satu pesan. Mungkin saat ini juga ia masih mau menemaniku makan. Terbesit untuk menelfon dirinya namun buru-buru ku tepis. Menyedihkan jika aku masih saja berusaha bersamanya hanya karena kesepian.
"Dian!" Seseorang memanggilku ketika aku tengah melamun mengenai Tara.
"Kok makan sendiri sih?" Aku cuma tersenyum canggung. Tak ku sangka ia duduk di depanku tanpa minta izin ia kini makan bersamaku.