DIARY DAYRA

yuntari ifti
Chapter #2

MISTERI DAY

"Waktu yang telah memisahkan kita dari hati yang telah bersatu" Tutur lelaki misterius di dalam mimpi dayra

Sinar mentari mulai terpancar disela-sela gumpalan awan yang menutupi cahaya nya. Langit biru pun mulai menampakan keindahannya dari kegelapan malam.

Terlihat dayra sedang duduk di kursi depan rumahnya ditemani segelas teh hangat dan buku diary kesayangannya. Menurut nya buku diary adalah sahabat segalanya di saat orang lain pergi meninggalkan nya sendiri.

***

"Wajah asing itu selau terlintas dalam mimpiku

Seakan dia ingin membuatku tahu tentang siapa dirinya

Dia sering kali datang dalam tidurku

dan selalu membebani pikiranku

Di setiap kata yang dia ucapkan selalu membuat hati ini yakin bahwa aku adalah bagian darinya"

***

Isi pikiran dayra pun tumpah pagi itu dalam buku diary nya. Sesekali dia membayangkan seseorang yang selalu membuat dirinya di rundung penasaran.

Akhir-akhir ini dayra memang sering di datangi oleh sosok lelaki misterius dalam mimpi nya. Entah apa yang ingin disampaikan olehnya kepada dayra. Tetapi yang jelas disetiap mimpi dayra lelaki itu hanya mengucapkan kata-kata singkat namun penuh arti.

"Lelaki itu siapa ya? kenapa dia sering datang dalam mimpiku". Tanya dayra kepada hatinya.

"Selamat pagi neng day" sahut mamang feri baru saja ingin menyiapkan mobil yang akan dipakai untuk mengantar ibu reana ke kantor.

"Pagi juga mang" jawab dayra tersenyum.

Kemudian ia pun menutup buku diary nya lalu menceguk segelas teh hangat yang mampu menenangkan pikirannya. Terlihat dua orang wanita yang keluar dari pintu rumah nya menghampiri dayra.

"Day, mama kira kamu belum bangun, pantas saja tadi mama cari kamu ke kamar tidak ada, eh ternyata kamu disini."

Mama reana terlihat begitu cantik mengenakan rok span dan baju berwarna putih yang ditutupi blazers hitam. (Maklum bayangin aja penampilan ibu-ibu kantoran kayak gimana:) Dengan kecantikan yang dimiliki nya mampu menyamarkan usianya yang kini telah berkepala empat. Sepintas dia terlihat persis seperti anak semata wayang nya itu.

Dayra pun hanya membalas jawaban mama reana dengan senyuman manis dibibir nya.

"Mama berangkat kerja dulu ya sayang, kamu jangan lupa makan dan minum obatnya juga ya, mama sayang kamu" pungkas mama reana mencium pucuk kepala dayra.

Dayra pun hanya tersenyum merasakan kasih sayang yang diberikan oleh mamanya.

"Bibi, saya titip dayra ya, jangan lupa buat ingetin dia makan. Soalnya sekarang saya pasti selalu pulang malam karena ngejar target perusahaan".

"Baik ibu, bibi teh siap menjaga non day kapanpun" jawab bibi lani dengan logat sunda nya.

Lihat selengkapnya