Diary Kanaya

Oleh: Sabelia

Blurb

Kanaya Sabitha, itulah namaku. Aku merasa menjadi gadis yang paling bahagia di dunia ini. Aku punya ibu dan ayah yang amat menyayangi ku, dan juga kucing kesayangan ku, Molli namanya. Kucing pemberian ibuku, beserta kalung hitam yang melekat dilehernya, dipilihkan langsung oleh ayahku.

Aku ingat betapa bahagianya aku saat dihadiakan Molli. Itu terjadi tepat beberapa menit setelah memasuki tahun kelahiranku. Saking bahagianya, aku sampai-sampai menjatuhkan kue ulang tahun yang diletakkan ibuku dinakas.

Aku takut jatuhnya kue yang susah payah dibuatkan ayah dan ibuku membuat mereka marah. Tapi, alih-alih marah, mereka malah tertawa lalu memelukku. Dan selanjutnya, ayahku malah mencolek krim kuenya dan menempelkannya di hidungku sambil berkata, "Kue ini bukan apa-apa dibanding melihat kebahagiaan putri ayah hari ini"

Kau tau? Itu hanya kisah indahku lima tahun yang lalu. Selebihnya? Jangan tanyakan seperti apa. Ketahuilah bagaimana aku harus belajar membiayai hidupku sendiri. Dan bagaimana seorang cowok memaksa masuk di dalam kehidupanku, itu yang terpenting.

Si tukang ngatur dan pembuat onar, catat itu.

Lihat selengkapnya