Diary Kanaya

Sabelia
Chapter #3

#3 Tolong Aku

Diary, 

Tadi sore aku bertemu pria tertampan kedua setelah ayahku, ku rasa. Ia begitu sempurna, rambutnya hitam melebihi arang, berhidung bangir, bibirnya berwarna pink alami persis seperti jambu biji yang sering ku makan, manis. Wajahnya tegas tapi terselip kelembutan. 

Dia bagai pangeran berkuda putih.

Jujur, Aku terpana kali pertama melihatnya. 

Nyatanya, Ia gila. 

Ia penculik. Ia kasar, lancang, sungguh tak sopan. Aku menggigit tangannya, Ia pantas menerimanya.

Tadi aku telah berdoa, semoga lukanya lekas sembuh. Dan aku juga berdoa agar ia digigit anjing jika berniat menculik ku lagi. 

Tapi doa terbesarku adalah semoga ia diberikan hidayah sebelum azab menghampirinya.

=======================================

Molli meloncat ke atas pahaku, ia seperti ketakutan. Aku tau dengan pasti apa penyebabnya. Aku segera menoleh ke belakang, tempat di mana seorang gadis telah berdiri di ambang pintu kamar ku.

Dia Rara, adik tiriku.

Aku memutar bola mataku. Entah mengapa, melihat wajahnya saja membuatku malas.

Lihat selengkapnya