Diary Kanaya

Sabelia
Chapter #6

#6 Huge?

Rasanya Aku hampir tersedak oleh air liurku sendiri. Katakanlah aku berlebihan, tapi aku sungguh terkejut. Aku tidak bermaksud memperhatikannya seperti tadi, sungguh. Barusan itu Aku hanya sekedar menoleh dan mendapatinya sedang menatapku, setelah itu ia membentakku, tentu saja Aku terkejut.

     Eh...apa itu tadi? Dia menatapku? Maksudku... sedari tadi dia memperhatikan gerak-gerikku? Sungguh?

Aku memukul kepala yang bodoh ini. Oh, ayolah Naya! Kenapa kau sering menghayal yang bukan-bukan sekarang? Apa kau tertarik dengannya? Namanya saja kau tak tahu. Dasar bodoh.

     "Mau gue bantu?"

     Aku menghentikan aktivitasku dan menatapnya heran, "apa?" Dia tak menjawab, lalu dengan tatapan matanya ia menuntutku melihat tangan kanannya yang sedang menggenggam ranting kayu berukuran sedang. Apa maksudnya? Oh, apa mungkin dia sedang menawariku untuk membantu memukuli kepalaku dengan ranting itu?!

     Sepertinya dugaanku benar saat dia mulai mengangkat dan mengarahkannya ke kepalaku, hal tentu saja langsung membuatku refleks berdiri. "Hei apa-apaan?!"

     Seharusnya Aku juga menambahkan daftar jika Ia juga seorang psikopat. Lihatlah, Ia bahkan tersenyum mengejek dengan aksinya tadi, apa Ia sedang bercanda? Jika benar begitu, sungguh itu tidak lucu sama sekali.

     "Cewek penakut," ujarnya enteng.

     "Aku tentu tidak akan takut jika yang kau pegang itu adalah permen kapas. Paling Aku hanya sedikit kesal dan segera mencuci rambutku ketika sampai di rumah. Tapi itu kayu! Kayu! Apa kau ingin membunuhku?!"

    "Mungkin nanti. Sekarang Gue cuma mau cepet-cepet pulang."

Lihat selengkapnya