Angka-angka penonton yang melonjak terlihat di sudut layar, menandakan betapa banyaknya orang yang menyaksikan video ini.
Baru saja Nadia membaca bagian cerita dari buku diary yang ditulis Anisa tentang Umay, sekarag semakin dibuat geram oleh postingan video terbaru Umay di Channel YouTube-nya.
Tangan Nadia gemetar saat menggerakkan mouse, menekan tombol putar. Video dimulai dengan suara musik yang ceria, kontras dengan suasana hatinya yang kelabu.
“Kembali lagi dengan aku, Umay, di channel favorit kalian yang mengupas tuntas misteri di balik kematian Anisa,” suara Umay terdengar antusias, seolah ini hanya satu lagi dari banyak konten biasa yang diunggahnya.
Nadia merasakan jantungnya berdebar kencang, setiap kali nama Anisa disebut, dadanya terasa sesak. Dia tidak pernah menyangka bahwa tragedi yang menimpa Anisa akan menjadi bahan perbincangan publik yang begitu luas dan dipenuhi spekulasi. Ruang kamarnya yang biasa menjadi tempat perlindungan kini terasa sempit dan menyesakkan.
"Nggak mungkin Umay memanfaatkan ini hanya untuk menaikkan popularitas," Nadia berbisik pada dirinya sendiri, namun ada suara kecil di dalam dirinya yang menyatakan sebaliknya.
Di layar, Umay mulai memperkenalkan bintang tamu di videonya, dan Nadia mengerutkan kening saat nama Dokter Aditya disebut.
“Bagaimana mungkin dia terlibat?” pikir Nadia, bingung.
Nadia merasakan sesuatu yang tidak beres. "Kenapa dia merasa perlu mengklarifikasi ini?"
Nadia berpikir keras, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Dokter Aditya.
Seolah menjawab kebingungan Nadia, Umay memperkenalkan bintang tamu kedua, "Dan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, kami mengundang seseorang yang mengetahui persis kejadian ini, Dokter Surya."
Dokter Aditya muncul di layar, duduk dengan tenang di kursi yang tampak seperti milik sebuah studio. Wajahnya serius, tetapi matanya sedikit berkedip gugup.
"Saya, Aditya, kepala Rumah Sakit Nusa Media, bukanlah dokter yang terlibat dalam insiden yang disebut dalam cerita Anisa," katanya sambil menatap kamera dengan penuh keyakinan.
"Dokter Aditya, Kepala Rumah Sakit Nusa Media, akan memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar," kata Umay dengan nada yang dibuat-buat.
“Terima kasih sudah mau datang, Dok,” kata Umay sambil menjabat tangan dokter Aditya.
“Saya yakin penjelasan dokter nanti akan sangat berarti bagi banyak orang.”
Dokter Aditya tersenyum tipis, sedikit kaku. “Ya, saya harap ini bisa membantu meluruskan beberapa hal.”
Mereka berdua kemudian duduk di depan kamera, dengan Umay yang duduk di kursi yang sedikit lebih tinggi untuk menegaskan posisinya sebagai pewawancara. Lampu sorot dinyalakan, dan kamera mulai merekam.