Diary Kelabu Dokter Muda

Jiebon Swadjiwa
Chapter #40

Bab 40: Pelaku Sebenarnya

Pagi itu, di halaman depan Rumah Sakit Nusa Media, beberapa mobil polisi berhenti dengan suara sirene yang memekakkan telinga. Polisi berpakaian lengkap turun dengan wajah serius, sementara staf rumah sakit hanya bisa menatap bingung. Para dokter dan perawat yang sedang menjalankan tugas pagi itu sejenak menghentikan aktivitas mereka, menyaksikan tim polisi yang bergegas masuk ke dalam gedung. 

Di salah satu ruang jaga dokter, dokter Aditya dan dokter Surya duduk bersama, membicarakan kondisi pasien mereka. Tak lama kemudian, ketukan keras di pintu mengejutkan keduanya.

"Masuk!" seru dokter Aditya, suaranya terdengar sedikit khawatir. Pintu terbuka, dan beberapa polisi dengan seragam resmi masuk, tatapan mereka tegas.

"Selamat Siang, Dokter Aditya dan dokter Surya, Anda berdua Kami tahan untuk pemeriksaan terkait kasus kematian Saudari Anisa," kata salah satu polisi dengan nada tegas.

Aditya dan Surya saling menatap dengan ekspresi kaget.

"Apa maksud kalian?" dokter Surya berdiri dari tempat duduknya, mencoba mempertahankan sikap tenang. "Kami hanya menjalankan tugas sebagai dokter."

Polisi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, hanya menunjukkan surat perintah penahanan. "Kalian akan dibawa ke kantor polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Tolong ikuti kami."

Dokter Aditya mencoba bicara, tapi polisi tak memberi ruang untuk perdebatan. Dalam sekejap, keduanya diborgol dan dibawa keluar dari ruangan. Perawat yang menyaksikan kejadian itu hanya bisa berbisik, beberapa terlihat memegang ponsel mereka, merekam atau menelpon rekan kerja lain tentang apa yang terjadi.

Di luar rumah sakit, mobil polisi sudah menunggu. Para wartawan yang sebelumnya berkerumun di depan gerbang segera berebut posisi, kamera mereka diangkat tinggi-tinggi untuk menangkap momen penangkapan. Pertanyaan-pertanyaan berdesakan keluar dari mulut para jurnalis.

"Dokter Aditya, apa benar Anda terlibat dalam kematian Anisa?" salah satu reporter berteriak, mencoba menarik perhatian.

"Dokter Surya, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya yang lain.

Tapi tak ada jawaban dari kedua dokter itu. Mereka hanya menunduk, wajah mereka tegang, berjalan cepat menuju mobil polisi. Sorotan kamera dan kilatan flash menyinari wajah mereka, menambah dramatis situasi yang sudah memanas sejak berita penangkapan ini menyebar.

"Ini belum tentu akhir dari semuanya," bisik Aditya pada Surya di dalam mobil, suaranya terdengar sangat pelan.

Surya hanya mengangguk, mencoba memahami apa yang baru saja terjadi.

***

Di tempat yang jauh dari keramaian, di sebuah ruangan gelap yang hanya diterangi oleh layar monitor, seseorang duduk dengan tenang. Di depan orang itu, berita mengenai penangkapan dua dokter tersebut terpampang di layar. Seseorang itu tersenyum tipis, lalu menyesap secangkir kopi yang diletakkan di meja.

"Bagus," katanya pada dirinya sendiri. "Keadilan mulai terwujud."

Lihat selengkapnya